Bisnis.com, JAKARTA – PT Phapros Tbk (PEHA) optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja di tengah bergesernya kondisi pandemi virus corona menjadi endemi.
Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko pihaknya optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja pada tahun 2022. Menurutnya, pergeseran status pandemi virus corona menjadi endemi tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan karena pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi.
“Untuk target akhir tahun 2022 sesuai dengan RKAP yang sudah di submit, dari sisi sales kami proyeksikan pertumbuhan sebesar 11,7 persen,” katanya dalam paparan publik perusahaan setelah RUPST, Rabu (25/5/2022).
Salah satu strategi yang akan dilakukan perusahaan adalah peningkatan penjualan melalui e-commerce. Menurutnya, pola belanja masyarakat dari masa pandemi virus corona diprediksi akan serupa dengan tahun ini, yakni secara online.
Ia mengatakan, ke depannya penjualan melalui e-commerce dapat menjadi ponyokong kinerja perusahaan.
“Penjualan melalui e-commerce akan terus kami tingkatkan, terutama untuk produk produk over the counter (OTC),” imbuhnya.
Baca Juga
Selain itu, PEHA juga akan memperkuat lini produk baru yang akan dirilis. Ia mengatakan, perusahaan akan menyesuaikan perilisan produk anyar sesuai dengan kondisi terbaru.
Rencananya, Phapros akan merilis 7 produk baru, diantaranya adalah obat multivitamin Becomzet, Amoropo, Moxifloxacin, dan lainnya.
David Sidjabat, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Phapros menambahkan, PEHA juga akan memperkuat proses pemasaran atau marketing yang efektif dan sesuai target. Hal ini dilakukan dengan menyelaraskan rencana marketing PEHA dengan entitas anaknya, yakni PT Lucas Djaja.
“Proses perencanaan anggaran marketing akan selaras dengan target penjualan dan aktivitas brand building,” tuturnya.
Selain itu, perusahaan juga akan mengoptimalisasi rantai pasok (supply chain) yang efisien. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kapabilitas riset dan pengembangan (research & development) agar dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan sehingga berimbas pada kondisi finansial yang sehat.