Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi PT Phapros Tbk. (PEHA), perusahaan BUMN anak usaha dari PT Kimia Farma Tbk. (KAEF), telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2021 hari ini, Rabu (25/5/2022).
Direktur Utama PEHA Hadi Kardoko mengatakan, pada RUPST tersebut, perusahaan sepakat membagikan dividen tunai sebesar 60 persen dari laba bersih.
“Jumlah dividen yang dibagikan setara dengan Rp6,64 miliar dari total laba bersih tahun 2021,” katanya dalam paparan publik perusahaan setelah RUPST.
Hadi melanjutkan, pihaknya optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja pada tahun 2022. Seiring dengan hal tersebut, PEHA telah menyiapkan sejumlah strategi guna menyesuaikan kondisi di Indonesia yang mulai memasuki endemi virus corona.
Salah satu segmen yang akan ditingkatkan adalah penjualan melalui e-commerce. Menurutnya, pola belanja masyarakat dari masa pandemi virus corona diprediksi akan serupa dengan tahun ini, yakni secara online.
Ia mengatakan, ke depannya penjualan melalui e-commerce dapat menjadi ponyokong kinerja perusahaan.
Baca Juga
“Penjualan melalui e-commerce akan terus kami tingkatkan, terutama untuk produk produk over the counter (OTC),” jelasnya.
Selain itu, PEHA juga akan memperkuat lini produk baru yang akan dirilis. Ia mengatakan, perusahaan akan menyesuaikan perilisan produk anyar sesuai dengan kondisi terbaru.
Rencananya, Phapros akan merilis 7 produk baru, diantaranya adalah obat multivitamin Becomzet, Amoropo, Moxifloxacin, dan lainnya.
Selanjutnya, PEHA juga akan memperkuat proses pemasaran atau marketing yang efektif dan sesuai target. Hal ini dilakukan dengan menyelaraskan rencana marketing PEHA dengan entitas anaknya, yakni PT Lucas Djaja.
“Proses perencanaan anggaran marketing akan selaras dengan target penjualan dan aktivitas brand building,” pungkasnya.
Adapun, PEHA membukukan laba bersih sebesar Rp11,07 miliar pada 2021. Kinerja keuangan tersebut menurun 77,2 persen bila dibandingkan dengan laba bersih apda 2020 sebesar Rp48,48 miliar.
Di sisi lain, perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih pada 2021 sebesar 7,2 persen menjadi Rp1,05 triliun dari sebelumnya Rp980,55 miliar. Adapun, beban pokok penjualan juga terpantau naik 16,4 persen dari Rp457,07 miliar menjadi Rp531,91 miliar.