Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prodia (PRDA) Targetkan Kontribusi Pendapatan Segmen Digital Naik 2 Kali Lipat

Prodia terus mengupayakan transformasi bisnis terutama dalam mengadopsi digitalisasi.
Petugas mengambil sampel di laboratorium Prodia/Dok. Prodia
Petugas mengambil sampel di laboratorium Prodia/Dok. Prodia

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten laboratorium, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menargetkan pertumbuhan kontribusi lini bisnis digital mencapai 2 kali lipat.

Direktur Transformasi Layanan Digital & Teknologi Informasi Prodia Widyahusada Andri Hidayat mengungkapkan transformasi bisnis terus dilakukan terutama dalam rangka mengadopsi digitalisasi.

"Tahun 2021 pendapatan dari digital 4,6 persen, tahun ini kami rencanakan dari hasil skenario tahun kemarin itu termasuk kita harapkan bisa tumbuh total dua kalinya," jelasnya saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia, Kamis (28/4/2022).

Pada 2021, pendapatan bersih PRDA meningkat sebesar 41,6 persen menjadi Rp2,65 triliun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1,87 triliun.

Dengan demikian, lini bisnis digital Prodia berkontribusi Rp121,9 miliar terhadap total pendapatannya. Adapun, target pada 2022 kontribusi lini bisnis digital terhadap total pendapatan perseroan menjadi 9,2 persen.

Prodia berhasil mempertahankan performa profitabilitas pada 2021. Laba bersihnya melejit 131,3 persen. Pertumbuhan penjualan serta pengelolaan biaya beban yang optimal diklaim mendukung pencapaian laba usaha Prodia sebesar Rp756,62 miliar, atau naik 150,7 persen.

Pertumbuhan positif laba kotor dan laba usaha mendukung pencapaian laba bersih Perseroan pada 2021 menjadi sebesar Rp621,62 miliar, tumbuh signifikan 131,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Bisnis dan Pemasaran Prodia Indriyanti Rafi Sukmawati mengungkapkan Prodia memberikan pelayanan digital melalui berbagai saluran, seperti Prodia Mobile, Chat Doctor, Prodia Link, Prodia for Doctor, Online Result, Home Service, dan Teleconsultation.

"Semua layanan digital itu customer centric untuk pelanggan," ungkapnya.

Dia bercerita dalam pengembangan digitalisasi tersebut, Prodia juga berkolaborasi dengan berbagai pihak lain seperti Halodoc, Alodokter, Grabhealth, Traveloka, hingga tiket.com.

Pandemi juga lanjutnya membantu mempercepat pemanfaatan layanan digital tersebut oleh pelanggannya. Hingga 2021, Prodia mencatatkan pengunduh aplikasinya sudah mencapai 765.000 kali atau tumbuh 309,9 persen.

Jumlah kunjungan juga setara 3,8 persen dari total kunjungan baik offline maupun online. Kontribusi layanan aplikasi juga telah meningkat 903,3 persen menjadi 4,6 persen dari total pendapatan.

Pendapatan per kunjungan melalui online pun 19 persen lebih tinggi dari pelanggan biasa. Jumlah pelanggan baru juga terus tumbuh dengan 34 persen pemanfaat layanan digital Prodia adalah pelanggan baru.

Pemanfaatan digitalisasi ini juga membantu meraih pelanggan yang lebih luas sehingga pengembangannya dapat membantu outlet yang sudah ada.

"Prodia juga saat ini sudah ada di semua provinsi, sesuai rencana kami akan tetap buka hanya 2--3 cabang baru pada tahun ini. Melihat daerah khusus yang jangkauan ke cabang terdekat cukup jauh," katanya.

Selain layanan digital, PRDA juga mengembangkan jasa home service atau layanan laboratorium yang langsung datang ke rumah dengan kapasitas mencapai 1.000 kunjungan sehari.

Pemanfaatan layanan tersebut cukup signifikan apalagi saat masa pandemi. Sepanjang 2021, layanan home service berkontribusi 4,2 persen terhadap pendapatan keseluruhan dengan besaran pendapatan 51 persen lebih tinggi dari layanan biasa. Pertumbuhannya pun mencapai 216,2 persen dibandingkan dengan 2020.

Dari segi kunjungan juga mengalami pertumbuhan 132,3 persen pada 2021 dengan kontribusi terhadap total kunjungan 2,8 persen.

Prodia juga sudah membentuk aplikasi khusus dokter yang terintegrasi dengan data pasien yang melakukan pemeriksaan di laboratorium. Total dokter yang tergabung saat ini sudah mencapai 400 dokter.

Prodia juga memberikan pelayanan konsultasi gratis dengan dokter melalui aplikasinya dengan keterlibatan 55 dokter, terutama terkait hasil tesnya.

Saat ini Prodia memiliki 259 outlet yang tersebar di 34 provinsi, dengan rincian 62 unit laboratorium klinis, 80 unit laboratorium medis, 6 unit PHC dan SC, 4 unit klinik spesial (PWHC, PSHC, PCHC), POC dan POC CC 98 unit, dan KRS 9 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper