Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten yang bergerak pada bidang makanan dan minuman PT Indo Boga Sukses Tbk. melejit setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui aksi initial public offering (IPO), Senin (25/4/2022).
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 10.50 WIB, emiten berkode saham IBOS tersebut telah mengalami kenaikan saham hingga 10 persen atau 10 poin ke level 110. Di mana kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp884,05 miliar.
Perseroan menawarkan sebanyak 1.607.360.000 saham baru dengan nilai nominal Rp25 per saham atau sebanyak 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum.
Adapun IBOS mematok harga IPO sebesar Rp100 per saham. Dengan demikian, jumlah seluruh nilai penawaran umum adalah Rp160,73 miliar.
Pada pelaksanaan IPO, perseroan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksanaan emisi efek.
Direktur Investment Banking NH Korindo Sekuritas Indonesia Amir S Samirin menyampaikan bahwa dirinya yakin menjadi underwriter perseroan karena kemampuan perseroan bertahan dan tetap tumbuh pada masa pandemi Covid-19.
Baca Juga
Dia menyampaikan perseroan adalah salah satu emiten terbesar di Yogyakarta yang dapat dilihat dari pencapaian keuangan yang diperoleh perseroan sejak berdiri.
“Itu bukan hal yang mudah di dapatkan di periode pandemi yang lalu di saat banyak perusahaan malah jatuh. Hal ini membuat keyakinan kami sebagai underwriter dalam mengantarkan Perseroan melantai di Bursa Efek Indonesia,” ungkap Amir dalam keterangan resmi, dikutip Senin (25/4/2022).
Sebagai informasi, pada 2021 lalu perseroan mampu mencetak kenaikan laba menjadi sebesar Rp8,64 miliar. Capaian ini naik 104 persen apabila dibandingkan dengan capaian di tahun 2020 sebesar Rp4,2 miliar. Sedangkan di tahun 2019 laba komprehensifnya hanya Rp4,23 miliar.
Tingginya pertumbuhan laba tersebut ditopang dari kenaikan pendapatan perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp67,34 miliar. Catatan ini juga naik Rp14,03 miliar atau sebesar 26 persen apabila dibandingkan dengan pendapatan tahun 2020 sebesar Rp53,30 miliar.