Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Kamis (20/4/2022) waktu setempat lantaran investor mencerna hasil laporan laba emiten kuartal I/2022 yang cenderung stabil.
Berdasarkan data Bloomberg pada 21.31 WIB, indeks Dow Jones Industrial Average dibuka menguat 0,75 persen atau 263,88 poin ke 35.424,67, S&P 500 menanjak 0,93 persen atau 41,43 poin ke 4.500,88, dan Nasdaq melesat 1,18 persen atau 158,53 poin ke 13.611,60.
Sementara itu, saham Tesla (TLSA) melonjak lebih dari 9 persen setelah perseroan dengan mudah melampaui ekspektasi analis untuk laporan laba kuartal pertama tahun fiskal 2022.
Pada bagian lain, saham Netflix masih melajutkan pelemahan setelah Bill Ackman menjual seluruh sahamnya di Netflix Inc. Hingga 21.51 WIB, saham Netflix terpantau ambruk 5,79 persen.
Sejauh ini hasil pendapatan kuartalan yang beragam menimbulkan ketidakpastian mengenai apakah laba perusahaan akan dapat meningkatkan pasar saham di tengah lingkungan ekonomi yang sudah menantang. Dengan inflasi yang berjalan pada tingkat tercepat dalam 40 tahun dan membebani aktivitas ekonomi, serta pengetatan moneter Federal Reserve, banyak pakar telah memperingatkan penurunan lebih lanjut untuk aset berisiko.
“Pertanyaan besarnya adalah apakah pendapatan benar-benar dapat menopang latar belakang makro seperti ini dari pertumbuhan yang lebih lambat dan kebijakan Fed yang lebih ketat,” kata Deepak Puri, kepala investasi manajemen kekayaan Deutsche Bank, kepada Yahoo Finance Live.
Baca Juga
Adapun CEO Tesla Elon Musk sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi saham Twitter (TWTR) melalui penawaran tender dengan harga US$54,20 per saham, menurut dokumen pengajuan ke otoritas Bursa AS.
Elon Musk sejauh ini telah menerima sekitar US$46,5 miliar surat komitmen untuk pembiayaan. Dengan penawaran tender, Musk akan membeli saham langsung dari pemegang saham saat ini lalu pada akhirnya mengakuisisi Twitter.
Pengajuan itu dilakukan setelah Musk pekan lalu mengeluarkan tawaran untuk membeli Twitter seharga US$54,20 per saham, setara dengan lebih dari US$40 miliar. Namun, Twitter minggu lalu mengadopsi skema poison pill untuk mencegah Musk mengumpulkan saham yang lebih besar di perusahaan.