Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (13/4/2022).
Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, mata uang Garuda ditutup naik tipis sebesar 3 poin atau 0,02 persen ke level Rp14.362,5 per dolar AS.
Mata uang rupiah ditutup menguat bersama mata uang Asia lainnya yakni won Korea Selatan yang naik 0,68 persen, baht Thailand menguat 0,10 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,04 persen.
Sementara itu, indeks dolar di pasar spot tercatat menguat 0,04 poin atau 0,04 persen ke level 100,33.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dari sisi global investor tengah mencerna kenaikan suku bunga terbesar Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) dalam 22 tahun. RBNZ menaikkan suku bunganya menjadi 1,5 persen.
Beberapa investor juga memperkirakan bank sentral akan melanjutkan tren pengetatan. Bank of Canada akan memberikan keputusan kebijakannya sendiri di kemudian hari, dengan Bank Sentral Eropa dan Bank of Korea menyusul pada hari Kamis.
Baca Juga
Di Eropa, harapan untuk resolusi perang di Ukraina yang dipicu oleh invasi Rusia pada 24 Februari meredup dengan cepat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan negosiasi damai adalah "situasi buntu" dalam semalam.
Selain itu, investor mencerna data inflasi Selasa dari AS dan berharap bahwa tekanan harga telah memuncak. Data menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (CPI) naik 8,5 persen yoy di bulan Maret, level tertinggi sejak akhir 1981.
Perang, yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dan Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah berjanji untuk terus maju. AS juga diperkirakan akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
Sementara itu, dari sisi domestik, pemerintah memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,8-5,2 persen dan ekonomi akan bergerak di titik tengah yaitu sekitar lima persen.
Perekonomian masih akan dipengaruhi oleh perkembangan indikator pada Maret lalu. Sementara untuk tahun ini, ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh antara 4,8-5,5 persen.
“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat terbatas di rentang Rp.14.350 - Rp.14.380,” pungkasnya.