Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Sektor Teknologi Paling Moncer Saat IHSG Tembus All Time High, WIRG & EMTK Kinclong

Indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) menguat 2,84 persen ke level 8.774,96 saat IHSG parkir pada posisi 7.148,29, level tertinggi sepanjang masa.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Sektor teknologi memimpin penguatan indeks sektoran di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus rekor tertinggi pada perdagangan hari ini, Selasa (5/4/2022).

IHSG parkir pada posisi 7.148,29, level tertinggi sepanjang masa. IHSG naik 0,45 persen atau 32,08 poin, setelah bergerak di rentang 7.110,11-7.148,29.

Tercatat, 290 saham menguat, 241 saham melemah dan 151 saham bergerak ditempat. Sebanyak 8 dari 11 indeks sektoral ditutup menguat.

Penguatan dipimpin oleh sektor teknologi (IDXTECHNO) dengan kenaikan 2,84 persen ke level 8.774,96. Sektor energi (IDXENERGY) menyusul dengan penguatan 1,62 persen.

Di sisi lain, 3 indeks sektoral melemah, dipimpin oleh sektor finansial (IDXFINANCE) yang terkoreksi 0,02 persen.

Sejumlah saham di sektor teknologi tercatat menguat, dipimpin oleh PT WIR ASIA Tbk. (WIRG) yang baru dua hari melantai di bursa. Saham WIRG melonjak 24,78 persen menyentuh auto rejection atas (ARA).

Kemudian, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) juga menguat 7,09 persen ke level Rp2.720, disusul PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL) yang naik 3,88 persenke Rp670.

Sebelumnya, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan indeks yang kembali menutup perdagangan all time high (ATH) tren penguatan menjadi lebih terbatas.

"Pergerakan IHSG kembali mencetak rekor ATH baik secara intraday maupun penutupannya, kenaikan yang terjadi dalam pola gerak IHSG saat ini masih ditopang oleh arus deras capital inflow yang masih terjadi secara ytd," urainya dalam riset, Senin (4/4/2022).

Kendati demikian, kenaikan yang terjadi terlihat sudah cukup terbatas sehingga William melihat adanya risiko koreksi wajar masih perlu diwaspadai oleh para investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper