Bisnis.com, JAKARTA - Pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) diperkirakan bakal menambah bobot indeks sektor teknologi atau IDXTechnology.
Head of Research Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan, saat ini bobot indeks teknologi didominasi oleh emiten seperti PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA).
"Dengan IPO GOTO, bobotnya paling besar di antara saham-saham tersebut. Ini menarik, karena sebelumnya tidak ada IDXTechnology, sehingga bobotnya di awal-awal minim, tetapi, dengan berkembangnya indeks teknologi bobotnya semakin tinggi ke depannya," ujar Suria dalam Webinar Bisnis Indonesia 'Prospek Cuan Saham Teknologi", Senin (4/4/2022).
Dia melanjutkan, perhitungan bobot di BEI untuk market cap telah berubah. Sebelumnya, perhitungan bobot memakai full shares, atau seluruh saham yang dicatatkan. Akan tetapi, saat ini diubah berdasarkan floating shares atau saham yang beredar.
Menurutnya, kapitalisasi pasar GOTO akan menggeser kapitalisasi pasar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) di posisi ke-4 saat ini.
"GoTo ini walaupun IPO-nya lebih rendah daripada BUKA, market capnya GOTO ini jauh lebih tinggi, sekitar Rp400 triliun. Ada perbedaan di situ. Sehingga kalau GoTo ini IPO, market capnya di atas Mandiri," tuturnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, harga IPO telah ditetapkan di batas atas kisaran, yaitu Rp338 per saham, yang mencerminkan kapitalisasi pasar diperkirakan mencapai Rp400,3 triliun (US$28 miliar).
GoTo menawarkan sebanyak 46,7 miliar saham baru Seri A, yang merupakan gabungan antara saham baru yang diterbitkan dan saham treasuri (untuk opsi penjatahan lebih).
Masa penawaran umum saham akan berlangsung mulai 1 - 7 April 2022 dan pencatatan di Papan Utama BEI dengan kode saham GOTO dijadwalkan pada 11 April 2022.