Bisnis.com, JAKARTA – Bulan Ramadan yang tinggal hitungan pekan dapat menjadi sentimen cukup positif bagi emiten perunggasan. Analis merekomendasikan saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU).
Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Emma Almira Fauni menjelaskan, saham JPFA dan WMUU menjadi pilihan teratas emiten unggas.
“Pilihan teratas kami di bidang perunggasan adalah JPFA dan WMUU, saat ini diperdagangkan pada 22F price to earning ratio atau P/E masing-masing sebesar 9,4x dan 5,6x,” papar Emma dalam siaran langsung Morning Meeting Mirae Asset Sekuritas di Youtube, (17/3/2022).
Namun, tetap perlu mengantisipasi tekanan yang meningkat untuk segmen pakan ternak menyusul lonjakan harga komoditas. Pasalnya, ada 2 komoditas utama yang sangat bergantung pada sektor unggas, yaitu jagung dan bungkil kedelai.
“Keduanya menyumbang sekitar 50 persen untuk bahan baku pakan. Kami mengantisipasi adanya tekanan pada biaya,” imbuhnya.
Menjelang Ramadan dan Idul Fitri, permintaan pasar unggas cenderung meningkat, sehingga berimbas pada harga rata-rata di pasaran dan pendapatan perusahaan.
Baca Juga
Sebagai informasi, pertumbuhan harga ayam broiler dan ayam day old chick (DOC) cukup stabil sehingga diperkirakan akan normal di tahun ini.
Rata-rata harga ayam broiler di bulan Februari 2022 wilayah Jawa sempat melemah 1,4 persen ke harga Rp17.100/kg disebabkan PPKM yang diperketat menyusul lonjakan kasus positif harian Covid-19.
Meskipun harga ayam broiler sempat melemah, harga rata-rata ayam DOC di Jawa Barat bulan Februari tetap kuat di harga Rp6.800/ekor.
Pada perdagangan sesi kedua hari ini, Kamis (17/3/2022) emiten PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) terpantau mengalami penurunan 5 poin sebelum akhirnya stagnan di posisi 1.610.
Investor domestik tercatat melakukan aksi beli saham JPFA 45,61 persen, dan aksi jual mencapai 40,08 persen.
Sedangkan PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) menguat 1,36 persen ke posisi 149. Dalam 10 hari terakhir, WMUU tercatat menghijau di lantai bursa hingga 21,69 persen.