Bisnis.com, JAKARTA - Pendapatan berulang (recurring income) dari pusat perbelanjaan atau mal PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) berpotensi meningkat pada 2022 seiring dengan kenaikan jumlah kunjungan dan peniadaan diskon sewa tenant.
CEO LPKR John Riady mengatakan bisnis properti semakin membaik seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan penurunan kasus Covid-19. Tingkat kunjungan mal kian meningkat dengan pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat.
"Bisnis properti sewa seperti mal meningkat signifikan karena mendapat keuntungan dari pelonggaran PPKM," paparnya dalam keterangan resmi, Jumat (4/3/2022).
LPKR mengoperasikan pusat perbelanjaan melalui PT Lippo Malls Indonesia (LMI), pengembang dan operator mal terbesar di Indonesia yang mengelola lebih dari 74 mal yang tersebar di 40 kota di Indonesia.
Saat ini, LMI mengelola lebih dari 3 juta m2 gross area dan memiliki 13.000 tenant di seluruh malnya. Portofolio mal LMI tersebar di Jabodetabek, Bandung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Indonesia bagian Timur seperti Makassar, Manado, Bali dan Kupang.
Analis Citigroup Sekuritas Indonesia Felicia Asrinanda Barus menyampaikan meskipun masih ada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), operasional mal telah menunjukkan peningkatan kunjungan sejak akhir tahun 2021.
Peningkatan kunjungan tersebut dipicu oleh penurunan kasus Covid-19, pemberian booster atau vaksin ketiga, dan izin operasional yang lebih baik dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
"Operasional mal memang kembali menurun pada Januari 2022 akibat peningkatan kasus varian Omicron. Namun, belakangan kasus Covid-19 kembali menurun sehingga operasional mal diprediksi akan kembali meningkat dan berpotensi ke level normal pada semester II/2022," jelasnya.
Felicia Asrinanda Barus menambahkan para pengelola mal seperti LPKR pun mendapatkan sentimen positif dan berpotensi membukukan pertumbuhan pendapatan berulang (recurring income) pada tahun 2022 seiring dengan peningkatan bisnis mal.
Selain itu, di samping dari sisi kunjungan, peningkatan pendapatan berulang dari mal juga berasal dari pengurangan diskon sewa tenant. LPKR sudah meniadakan diskon sewa mal sejak Desember 2021 dan berlanjut hingga Januari 2022.
Sebagai perbandingan, pada September 2021, LPKR memberikan diskon sewa tenant 30 persen dan berangsur turun menjadi 10 persen pada November 2021.
Felicia juga memprediksi pendapatan berulang dari mal para emiten properti bisa bertumbuh 24 persen (year on year) yoy pada tahun 2022. LPKR sendiri menjadi salah satu emiten properti yang akan mencatatkan peningkatan pendapatan berulang pada tahun ini.