Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada hari ini, Selasa (22/2/2022) seiring dengan terkoreksinya mata uang lain di kawasan Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,27 persen atau 38,5 poin hingga parkir ke posisi Rp14.366 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS pada pukul 15.15 WIB terpantau menguat 0,17 persen atau 0,17 poin ke level 96,2430.
Pada perdagangan hari ini, mata uang lain di kawasan Asia pun tercatat melemah terhadap dolar AS. Pelemahan pun dipimpin oleh mata uang rupee India sebesar 0,61 persen, lalu disusul oleh baht Thailand yang turun 0,47 persen, dan kemudian diposisi selanjutnya adalah rupiah.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset hariannya menyampaikan bahwa menguatnya dolar AS terhadap mata uang lain terkait dengan langkah Rusia yang mengerahkan pasukannya ke wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
"Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah merdeka pada hari Senin, memerintahkan Angkatan Darat Rusia untuk mengerahkan pasukan ke daerah tersebut," tulisnya dalam riset harian, Selasa (22/2/2022).
Baca Juga
Ibrahim juga mengungkapkan bahwa seorang pejabat senior AS mengatakan langkah tersebut belum merupakan "invasi lebih lanjut" yang akan memicu sanksi paling keras, tetapi kampanye yang lebih luas bisa datang kapan saja.
Selain itu, katanya Inggris, Prancis dan Jerman setuju untuk menanggapi pengakuan Rusia atas wilayah yang memisahkan diri dengan sanksi, dan Gedung Putih mengatakan akan mengumumkan tindakan lebih lanjut.
Krisis tersebut kemudian mendorong harga minyak ke level tertinggi selama tujuh tahun, kemudian safe-haven menguat, dan saham berjangka AS menukik.
Sementara itu, di dalam negeri Ibrahim menyampaikan, perolehan pajak penghasilan (PPh) selama 53 hari program pengungkapan sukarela (PPS) berlangsung mencapai Rp1,86 triliun. Jumlah itu mencakup 10,4 persen dari total nilai harta bersih seluruh peserta tax amnesty jilid II.
Berdasarkan sentimen di atas, Ibrahim pun memperkirakan rupiah pada perdagangan esok hari, Rabu (23/2/2022) melemah.
“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah direntang Rp14.350 - Rp14.400,” tulisnya.