Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Naik Tipis Dekati Level US$90 per Barel

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April bertambah 31 sen menjadi menetap di US$89,47 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret naik 6 sen menjadi berakhir di US$88,26 per barel.
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak naik tipis pada akhir perdagangan Kamis (3/2/2022) di Asia, setelah penurunan stok mingguan minyak mentah AS mengimbangi keputusan OPEC+ untuk mempertahankan rencana kenaikan produksi moderat meskipun ada tekanan dari konsumen papan atas untuk meningkatkan produksi lebih cepat.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April bertambah 31 sen menjadi menetap di US$89,47 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret naik 6 sen menjadi berakhir di US$88,26 per barel.

Pada Jumat (28/1/2022), kedua harga acuan minyak mencapai level tertinggi sejak Oktober 2014, dengan Brent menyentuh US$91,70 per barel dan minyak mentah AS mencapai US$88,84 per barel.

Namun, pasar tidak mampu mendorong lebih tinggi, analis percaya penjual telah mengambil keuntungan pada level harga minyak ini meskipun fundamentalnya bullish.

Dalam catatan Rabu (2/2/2022), analis Bank of America mengatakan pasar rentan terhadap kemunduran jangka pendek setelah kenaikan sejauh tahun ini.

"Ada banyak resistensi di dekat US$90 dolar AS, jadi kami melihat beberapa aksi ambil untung," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago.

Stok minyak mentah AS turun satu juta barel pekan lalu, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan, melawan ekspektasi untuk peningkatan, sementara persediaan produk sulingan juga turun di tengah permintaan yang kuat baik di dalam negeri maupun di pasar ekspor.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, terjebak dengan rencana yang telah disepakati sebelumnya untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari.

Pertemuan bulanan aliansi produsen minyak OPEC+ yang tertunda, yang tidak pernah gagal memberikan dramanya sendiri untuk menjaga harga minyak mentah tetap stabil, pada Rabu, menyetujui produksi 400.000 barel per hari lagi yang akan dimulai pada bulan Maret.

Adapun, OPEC+ telah meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari selama berbulan-bulan hingga sekarang setelah memangkas sebanyak 10 juta barel per hari pada tahun 2020, pada puncak kehancuran permintaan yang disebabkan oleh pandemi virus Corona.

Namun, OPEC+ sedang berjuang untuk memenuhi target yang ada, dan waspada menanggapi seruan lebih banyak produksi dari konsumen utama untuk membatasi lonjakan harga minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper