Bisnis.com, JAKARTA – PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk. (BAUT) mampu menghimpun dana publik sebesar Rp145 miliar selama masa penawaran umum.
Emiten berkode saham BAUT itu melepas sebanyak 1,45 miliar saham atau setara dengan 30,21 persen saham yang dilepas ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp100 per sahamnya. Dengan begitu total dana hasil IPO yang diperoleh BAUT adalah sebesar Rp 145 miliar.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja. Diantaranya sekitar 6 perseb akan digunakan untuk pembayaran utang usaha kepada pemasok, yaitu NA Fasteners Pte. Ltd., salah satu pemegang saham Perseroan.
Sementara itu, sisa dana IPO akan digunakan untuk pembelian persediaan, baik persediaan terkait produk eksisting perseroan maupun persediaan produk baru yang selama ini belum disediakan oleh Perseroan seperti full range mur dan baut yang terbuat dari stainless steel, socket cap screw, dan hand tools.
Dengan adanya produk baru tersebut, perseroan diharapkan menjadi lebih berkembang dengan menyediakan produk-produk mur dan baut dengan jenis yang lebih variatif kepada pelanggan-pelanggan .
Selain itu, BAUT menerbitkan sebanyak 1,16 miliar Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak 34,63 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan.
Baca Juga
Setiap pemegang 10 saham baru BAUT berhak memperoleh 8 Waran Seri I. Adapun, setiap 1 waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan.
Waran seri I mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 3 tahun. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 125 yang dapat dilakukan setelah 6 bulan sejak efek dimaksud dicatatkan di BEI.
Selama masa penawaran umum yang berlangsung pada tanggal 21-26 Januari 2022, saham BAUT banyak diminati oleh masyarakat dengan adanya kelebihan permintaan sekitar 38,23 kali dari porsi penjatahan terpusat yang ditawarkan kepada masyarakat.
Emiten yang berdomisili di Tangerang ini telah bergelut di bidang perdagangan besar logam untuk bahan konstruksi, terutama mur dan baut selama kurang lebih 6 tahun.
Direktur Utama BAUT Simon Hendiawan mengatakan, dengan menyandang status sebagai perusahaan terbuka akan menjadikan perseroan untuk selalu menerapkan prinsip good corporate governance dalam setiap langkah yang diambil.
Dengan menjadi perusahaan terbuka, perseroan mengharapkan dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar yang tentunya dengan dukungan masyarakat sebagai salah satu pemegang saham Perseroan.
Meskipun kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat Pandemi Covid-19, Perseroan tetap optimis bahwa bisnis mur dan baut akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan.