Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak Rekomendasi Analis ke Saham Grup Salim: BBHI, IMAS hingga BINA

Analis merekomendasikan investor memperhatikan volume transaksi, kinerja laporan keuangan, dan berita-berita yang berkembang seputar saham UNIC, META, FAST, ROTI dan BINA.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Grup Salim melalui anak usahanya PT Indolife Investama, melebarkan sayap bisnis ke sektor perbankan.

Kali ini, Grup Salim ikut menyerap saham baru dalam penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue emiten milik taipan Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk.(BBHI).

Selain BBHI, Grup Salim tercatat melakukan investasi ke beberapa emiten di pasar modal. Investasi tersebut dilakukan baik secara langsung oleh taipan Anthoni Salim, maupun melalui anak-anak usaha Grup Salim.

Emiten-emiten tersebut seperti PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), PT Indoritel Sukses Internasional Tbk. (DNET), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UNIC), PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS).

Selain itu, Grup Salim juga melakukan investasi di PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS), PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA), PT Jembo Cable Company Tbk. (JECC), PT Bank Mega Tbk. (MEGA), PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST), dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI).

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki Yamani mengatakan, selama ini saham-saham tempat Grup Salim berinvestasi telah rally kencang, sehingga investor harus mewaspadai aksi profit taking.

"Untuk BBHI, EMTK, dan DCII sudah naik banyak, rawan profit taking," ujar Yaki dihubungi Bisnis, Rabu (5/1/2022).

Meski demikian, menurutnya masih ada saham yang menarik dipantau seperti IMAS karena masih lagging.

Sementara untuk saham lain seperti UNIC, META, FAST, ROTI, hingga BINA, dia menyarankan investor untuk memperhatikan volume transaksi, kinerja laporan keuangan, dan berita-berita yang berkembang di sekitar emiten-emiten ini.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, pihaknya melihat beberapa emiten berpeluang menguat. emiten-emiten tersebut di antaranya EMTK dengan target price (TP) Rp2.650-Rp2.750, META dengan TP Rp145, IMAS pada Rp1.035, dan BINA dengan TP Rp3.920-Rp4.400.

"Target price emiten-emiten tersebut dalam jangka pendek dan menengah," tutur Herditya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper