Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Mulai Tapering, Rupiah Lanjut Melemah

Mata uang rupiah terpantau melemah 6 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.319 per dolar AS pada pukul 09.04 WIB.
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah dibuka lanjut melemah di hadapan dolar AS hari ini, Kamis (4/11/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang rupiah terpantau melemah 6 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.319 per dolar AS pada pukul 09.04 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,09 poin atau 0,1 persen ke level 93,95.

Tim riset Monex Investindo Futures  (MIFX) menyebutkan hari ini dolar AS kemungkinan melemah seiring pasar yang mencerna pernyataan ketua Fed Jerome Powell semalam yang mengatakan bahwa inflasi yang tinggi akan terbukti “sementara” dan kemungkinan tidak memerlukan kenaikan suku bunga yang cepat.

Selanjutnya pada hari ini pasar akan mencari katalis dari data Unemployment Claims dan Trade Balance AS yang dirilis pukul 19:30 WIB. 

Sebelumnya, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, investor akan fokus pada keputusan The Federal Reserve AS terbaru.

"Investor akan menilai rencana bank sentral AS untuk memerangi kenaikan inflasi dan menenangkan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi dari Covid-19," ujar Ibrahim, Rabu (3/11/2021).

Dia melanjutkan, The Fed akan menurunkan keputusannya di kemudian hari, yang diperkirakan akan mengungkapkan timeline pengurangan asetnya.

Dari dalam negeri, para ekonom terus melakukan identifikasi mengenai perkiraan pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2021 yang kemungkinan masih cukup bagus.

Gelombang Covid-19 yang terjadi di awal kuartal III/2021 mendorong kemungkinan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi, seiring pengetatan mobilitas masyarakat di kuartal tersebut. Ekonomi Indonesia di kuartal III/2021 diperkirakan akan tumbuh 4,1 persen dengan kisaran 3,9 persen hingga 4,3 persen, setelah melonjak 7,07 persen pada triwulan sebelumnya.

Adapun untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi, ditutup melemah di rentang Rp14.290-Rp14.330.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper