Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tekstil PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT) akan meraih dana segar dari aksi rights issue pada Oktober ini.
Direktur Utama Sejahtera Bintang Abadi Textile Jefri Junaedi mengatakan, aksi korporasi ini dilakukan perseroan lantaran membanjirnya pesanan SBAT dari Bangladesh.
"SBAT berencana menambahkan mesin penunjang produksi dengan menggelar rights issue pada bulan Oktober ini," kata Jefri, Senin (11/10/2021).
Sebagai informasi, SBAT memproduksi benang untuk diekspor dan diolah menjadi produk handuk oleh pelanggan perseroan di Bangladesh. Amerika Serikat menjadi negara yang menerima ekspor handuk terbesar dari Bangladesh, seiring dengan meningkatnya sektor ekonomi khususnya, dalam bidang pariwisata di Negara Paman Sam tersebut.
Hal ini membuat permintaan barang berupa handuk yang didistribusikan ke restoran, hotel, rumah sakit, dan juga pelayaran ikut meningkat pesat.
Jefri melanjutkan, riset juga menunjukkan penjualan sektor pariwisata di Amerika Serikat mengalami peningkatan dari Maret hingga Juli 2021 sebesar 14 persen. Pertumbuhan ini memiliki efek yang cukup besar kepada SBAT.
“Saat ini SBAT belum bisa menyanggupi permintaan customer yang meminta mengirimkan benang untuk memproduksi handuk sebanyak tiga sampai empat kontainer dalam sebulan karena faktor keterbatasan mesin," ujarnya.
Baca Juga
Namun, SBAT menjanjikan untuk memenuhi permintaan tersebut setelah proses right issue. Melalui proses rights issue ini, perseroan akan menambah tiga set mesin open end.
"SBAT berharap proses impor mesin dan instalasi mesin dapat berlangsung dengan lancar dan dapat dengan segera beroperasi awal tahun depan” ucap dia.
Selama proses penambahan mesin open end, SBAT berencana untuk menggandeng perusahaan tekstil di Jawa Tengah agar dapat mempercepat proses produksi benang.
Jefri menuturkan, SBAT siap menggandeng pabrik tekstil di Jawa Tengah untuk membuat benang open end yang digunakan untuk membuat handuk ini, dengan cara menyewa pabrik tersebut dan membuat benang open end untuk kebutuhan handuk dunia.
"Dengan kerja sama ini, SBAT berharap dapat terus menciptakan benang unggulan yang diminati pasar dan terus menambah market share ekspor, terutama ke Bangladesh yang produk–produknya akan di ekspor ke Amerika Serikat," tuturnya.