Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Tekstil SBAT Bakal Right Issue Rp132 Miliar

PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT) memperkirakan proses pelaksanaan rights issue akan dilakukan pada minggu ketiga atau minggu terakhir bulan Oktober 2021.
PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT) resmi melakukan IPO pada Rabu (8/4/2020).
PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT) resmi melakukan IPO pada Rabu (8/4/2020).

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT) berencana melakukan rights issue untuk memperluas pangsa pasarnya ke luar negeri.

Direktur Utama Sejahtera Bintang Abadi Textile Jefri Junaedi mengatakan SBAT berencana menambah modal hingga Rp132 miliar. Perseroan berencana menggunakan dana sebesar Rp70 miliar untuk pembelian 3 set mesin Open-End beserta dengan fasilitas pendukungnya.

Adapun sisa dana berencana dialokasikan sebagai modal kerja seperti pembelian bahan baku, pembayaran utilitas, pembayaran tenaga kerja dan pembelian suku cadang.

“Hal ini dilakukan karena Perseroan ingin menambah kapasitas produksi, sehingga dapat memperluas lagi target pasar diperdagangan internasional khususnya pada benang jenis Open End,” jelasnya dalam keterangan resmi Senin (4/9/2021).

Saat ini proses perizinan rights issue masih berjalan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perseroan memperkirakan proses pelaksanaan rights issue akan dilakukan pada minggu ketiga atau minggu terakhir bulan Oktober 2021.

Sebagai informasi, SBAT telah menembus pangsa pasar Arab Saudi dengan memasok produk benang baru yakni untuk pembuatan sajadah. Rencananya SBAT menargetkan membawa produk benang jenis Open End ke Eropa seperti Ukraina, Lithuania, Bosnia Herzegowina dan negara-negara lainnya. Benang tersebut dapat digunakan oleh industri manufaktur, perkebunan dan bengkel.

Jefri berharap dengan berorientasi pasar ekspor, maka dapat menambah devisa negara dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah pada khususnya dan nasional pada umumnya.

“Perseroan terus berupaya mengembangkan usaha perseroan dan memperluas pangsa pasar dengan menyediakan layanan terbaik dan kualitas yang konsisten dengan menjalankan usaha yang ramah lingkungan,” katanya.

Selain itu, Jefri mengatakan SBAT mendapatkan permintaan tinggi bagi benang untuk pembuatan sarung tangan di beberapa negara Eropa dan Korea yang saat ini memasuki musim dingin.

Saat ini, pelabuhan di negara-negara tersebut telah kembali dibuka sekitar bulan Agustus. SBAT telah merekrut kembali karyawan untuk menambah produksi sehingga total karyawan sekitar 700 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper