Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) optimistis target prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp4,2 triliun pada 2021 dapat tercapai, terutama didorong permintaan segmen rumah tapak.
CEO Lippo Karawaci John Riady menuturkan pihaknya melihat rumah tapak sebagai pendorong utama kinerja prapenjualan sampai dengan akhir 2021 senilai Rp4,2 triliun.
"Manajemen meyakini dapat mencapai revisi kenaikan target pra-penjualan setahun penuh di 2021," paparnya dalam keterangan resmi, Selasa (28/9/2021).
Dia menjelaskan pihaknya optismistis karena ekspektasi keberhasilan peluncuran fase 2 dari Cendana Parc di Lippo Village, penjualan produk apartemen yang siap huni, serta kelanjutan penjualan tanah industri dan properti komersial di Lippo Cikarang.
John menambahkan, kontribusi kinerja anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) melalui penjualan tanah industri, komersil, dan proyek Waterfront Estates mendukung kinerja perseroan.
Pada 11 September 2021 lalu, LPKR telah meluncurkan Cendana Parc North fase 2 dan perseroan mampu menjual seluruh unit rumah tapak sejumlah 680 unit.
Baca Juga
Sementara itu, Analis Citigroup Securities Indonesia Felicia Asrinanda Barus memprediksikan penjualan rumah tapak tersebut berkisar kurang lebih Rp500 miliar, dengan rata-rata harga jual Rp800 juta per unit.
Felicia menjelaskan dengan perkirakaan tersebut, LPKR telah mencapai penjualan sekitar Rp3,6 triliun sepanjang tahun berjalan atau 86 persen dari target Rp4,2 triliun.
"Ekspektasi prapenjualan Rp4,2 triliun dapat tercapai, karena LPKR menyiapkan tiga peluncuran produk baru lagi sampai akhir tahun 2021," pungkasnya.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, LPKR membukukan pendapatan senilai Rp7,22 triliun. Realisasi itu naik 35,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp5,33 triliun.