Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurang 'Nendang'! IDX Technology Butuh Katalis pada Kuartal IV/2021

Hingga 21 September 2021, indeks khusus sektor teknologi itu telah terkoreksi sebesar 8,40 persen dari level 10.791 menjadi 9.785.
Pengunjung berjalan di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pengunjung berjalan di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks saham sektor teknologi atau IDXTech kekurangan daya ungkit pada kuartal III/2021 akibat kurangnya sentimen positif dan gebrakan dari para konstituen.

Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy mengatakan pada kuartal III/2021 pergerakan indeks teknologi kurang menendang. Pasalnya secara makro, pasar tengah diliputi oleh sentimen tapering Bank Sentral AS yang negatif. Adapun secara mikro, emiten-emiten teknologi kekurangan topangan.

“Untuk kuartal IV ini kami masih optimistis dengan outlook-nya. Sektor teknologi masih positif namun memang belum ada aliran dana yang masuk,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (21/9/2021).

Sementara itu, dia menilai kinerja emiten teknologi ikut terdongkrak seiring melambatnya persebaran virus covid-19. Paulus menambahkan hal itu juga terjadi pada emiten-emiten pertambangan yang mencatatkan kinerja baik. Akan tetapi karena belum ada aliran dana yang masuk pergerakan indeks menjadi terbatas.

Jimmy merekomendasikan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) sebagai pilihan utama sektor teknologi. Dia memasang target harga sebesar Rp1.435 per saham.

Sementara itu, menjelang berakhirnya kuartal III/2021 indeks IDXTech kekurangan bahan bakar untuk bisa meroket seperti kuartal-kuartal sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg Selasa (21/9/2021), indeks khusus sektor teknologi itu telah terkoreksi sebesar 8,40 persen dari level 10.791 menjadi 9.785. Hal itu berbanding terbalik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh 261,46 persen.

Pada kuartal III tahun ini, IDX Technology bergerak rata-rata di kisaran 10.784 dengan level tertinggi menyentuh 11.997. Pelemahan pada indeks anyar itu membuat IHSG kehilangan daya dorong. Pasalnya emiten yang tumbuh signifikan justru berbalik menjadi penekan.

Misalnya DCII yang terkoreksi 22,54 persen dan EMTK yang turun 20,80 persen. Keduanya memiliki bobot kontribusi atas pergerakan IHSG sebesar 35 persen. Di sisi lain, DMMX mampu masuk jajaran 10 top leaders yang mampu menopang IHSG dengan pertumbuhan 87,34 persen.

Kurangnya daya gedor membuat bobot IDX Technology terhadap IHSG menciut dari posisi 6,48 persen pada Agustus menjadi 5,57 persen sepanjang September. Sementara itu dibandingkan dengan sektor finansial, consumer non-cylicals dan industri dasar masih kalah jauh. Masing-masing indeks mencatatkan bobot 38 persen, 13 persen dan 10 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper