Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa AS Tergelincir, Pasar Kahawatir Valuasi Tinggi

Euforia pasar saham AS mereda pada hari perdagangan terakhir Agustus,
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) tergelincir pada perdagangan terakhir Agustus 2021, Selasa (31/8/2021) karena investor mengkhawatirkan apakah valuasi sudah terlalu tinggi setelah kerap mencetak rekor. 

Kemarin, Dow Jones koreksi 0,11 persen menjadi 35.360,73, S&P 500 turun 0,13 persen menuju 4.522,68, dan NASDAQ koreksi 0,04 persen ke level 15.259,23.

Laporan Reliance Sekuritas menyebutkan euforia pasar saham AS mereda pada hari perdagangan terakhir Agustus, karena investor menilai apakah valuasi yang tinggi dapat menahan pelonggaran stimulus era pandemi.

S&P 500 turun dari level tertinggi sepanjang masa, sementara saham Eropa jatuh karena sinyal pembuat kebijakan di kawasan itu akan mulai membahas pengurangan pembelian obligasi.

Wells Fargo & Co jatuh setelah Bloomberg News melaporkan bahwa bank mengambil risiko tindakan regulasi atas laju restitusi. Pedagang juga menyaring data yang menunjukkan penurunan kepercayaan konsumen AS dan lonjakan harga rumah.

Di sisi lain, harga minyak di New York mencatat kerugian bulanan terbesar sejak Oktober, karena investor mempertimbangkan prospek produksi OPEC+ tambahan dan pemulihan produksi minyak mentah di AS setelah Badai Ida.

West Texas Intermediate berakhir 1,1 persen lebih rendah pada hari Selasa ke level US$68,5 per barel dan turun 7,5 persen bulan ini. Produsen minyak mentah Teluk Meksiko diperkirakan akan melanjutkan layanan secara bertahap setelah Ida jatuh ke pantai di Louisiana selama akhir pekan.

Kilang minyak diperkirakan akan kembali beroperasi lebih lambat, dengan beberapa mencari untuk membeli bensin sambil menunggu kembalinya pabrik mereka yang ditutup karena badai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper