Bisnis.com, JAKARTA - PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) akan melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (1/9/2021).
Dalam keterangan di laman Bursa Efek Indonesia, HAIS akan mencatatkan 2,62 miliar saham, yang terdiri dari 2,1 miliar saham pendiri dan 525,25 juta saham penawaran umum. Nilai nominal saham Rp100 dan harga penawaran Rp300.
Artinya, melihat jumlah saham penawaran umum 525,25 juta saham dan harga pelaksanaan IPO Rp300, maka Hasnur akan memeroleh dana IPO Rp157,57 miliar.
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 0325a/HISJKT/DIR-OP057/III-2021 tanggal 18 Maret 2021, Perseroan mengadakan Program Alokasi Saham Pegawai (Employee Stock Allocation atau ESA) dengan jumlah sebanyak 1,15 persen dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak 6.018.500 saham, yang seluruhnya terdiri dari saham jatah pasti dengan lock-up period selama 24 bulan terhitung dari tanggal efektif saham Perseroan dicatatkan di Bursa.
Sehubungan dengan pemenuhan Peraturan OJK No. 25/2017 mengenai Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum, (i) PT Nur Internasional Samudra, (ii) PT Hasnur Jaya International, (iii) Jayanti Sari, dan (iv) Zainal Hadi HAS HB selaku para pemegang saham Perseroan yang memperoleh kepemilikan sahamnya pada tanggal 30 Juni 2021, dengan harga nilai nominal Rp100 per lembar saham berdasarkan Akta No. 107/2021, dilarang untuk mengalihkan seluruh kepemilikan atas saham Perseroan tersebut sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif.
Sebelumnya, Direktur Operasional Hasnur Internasional Shipping Soma Ariyaka menyampaikan rencana penggunaan dana hasil IPO sebagaimana tercantum dalam prospektus awal yaitu sebesar 46 persen untuk belanja modal yaitu membeli 3 set kapal tunda dan tongkang, dengan indikasi harga senilai Rp150 miliar.
Baca Juga
Jika dari 46 persen hasil IPO tersebut tidak cukup untuk mendanai pembelian 3 set kapal tunda dan tongkang, maka kekurangannya akan menggunakan pendanaan pihak ketiga yang akan diusahakan setelah IPO.
Sebesar 23 persen dana dari hasil IPO akan disalurkan kepada entitas anak yaitu PT Hasnur Resources Terminal (HRT) dalam bentuk pinjaman untuk pembelian peralatan untuk mendukung rencana pengembangan serta peningkatan fasilitas dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang Jasa Kepelabuhanan.
Sebesar 31 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional.
Hasnur Group, merupakan sebuah kelompok usaha nasional yang berasal dari Kalimantan Selatan yang didirikan oleh Abdussamad Sulaiman HB dan Nurhayati. Kelompok usaha ini telah tumbuh berkembang meliputi usaha di bidang kehutanan, pertambangan, agribisnis, servis, media, dan logistik.
Saat ini PT Hasnur Internasional Shipping Tbk memiliki 11 set kapal tunda dan tongkang dengan kapasitas 7.500-10.000 Metrik Ton (MT) dan 1 kapal pengangkut CPO (crude palm oil), mengoperasikan 2 terminal pelabuhan bongkar muat untuk komoditas dan beberapa fasilitas infrastruktur penunjang lainnya seperti jalan Hauling sepanjang 54 KM yang menghubungkan areal pertambangan dengan pelabuhan di Kalimantan Selatan.
“Dalam waktu dekat, perusahaan juga akan mengembangkan layanan dengan membuka pelabuhan bongkar muat untuk komoditas lain di Sulawesi, untuk semakin memperkokoh eksistensi perusahaan khususnya di bidang layanan logistik dan transportasi via laut di Indonesia” ungkap Soma.