Bisnis.com, JAKARTA - PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) mengumumkan pembagian dividen kepada pemegang sahamnya sebesar Rp15,37 per saham.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), emiten berkode saham HAIS ini menetapkan 33,34% dari laba bersih perseroan untuk dibagikan menjadi dividen. Adapun, dividen akan dibagikan Rp15,37 per saham atau senilai total Rp40,36 miliar.
Selanjutnya, sisa laba bersih perseroan sebesar 66,66% atau Rp80,69 miliar ditetapkan sebagai laba ditahan untuk penguatan modal dan pengembangan usaha.
Presiden Direktur HAIS Jayanti Sari menyatakan keputusan pembagian dividen merupakan komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
“Kami terus berupaya menjaga keseimbangan antara pengembalian kepada pemegang saham dan kebutuhan penguatan modal untuk ekspansi bisnis. Dukungan dari pemegang saham terhadap keputusan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja dan daya saing Perseroan,” ujar Jayanti Sari dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (8/4/2025).
Ke depannya, perseroan optimistis dapat terus membukukan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, HAIS mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,01 triliun per Desember 2024, raihan tersebut meningkat 8,09% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp941,90 miliar.
Secara rinci, pendapatan HAIS ditopang oleh pendapatan dari pihak berelasi dengan jasa pengangkutan sebesar Rp643,23 miliar dan jasa bantuan pemuatan dan pembongkaran sebesar Rp25 miliar.
Sementara itu perdagangan terhadap pihak ketiga dengan jasa pengangkutan tercatat sebesar Rp324,66 miliar, jasa bantuan bongkar muat sebesar Ro2,05 miliar dan charter sebesar Rp16,34 miliar.
Pihak berelasi yang dimaksud dengan porsi melebihi 10% dari pendapatan total adalah PT Bhumi Rantau Energi dan PT Energi Batubara Lestari.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan HAIS tercatat sebesar Rp775,57 miliar sepanjang 2024. Beban tersebut naik 13,54% dibandingkan dengan akhir 2023 yang tercatat sebesar Rp683,10 miliar.
Setelah dikurangi berbagai macam beban yang dapat diefisiensikan, laba bersih HAIS yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp120,96 miliar atau turun 23,15% dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp157,40 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.