Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selama Bookbuilding, IPO Hasnur Shipping (HAIS) Oversubscribed 11 Kali

Saham-saham dari kelas industri masih sangat potensial dan banyak diminati oleh para investor meskipun dalam masa pandemi seperti sekarang ini.
Jayanti Sari, Direktur Utama Hasnur Internasional Shipping memaparkan, perusahaan menargetkan dapat mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal III/2021.
Jayanti Sari, Direktur Utama Hasnur Internasional Shipping memaparkan, perusahaan menargetkan dapat mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal III/2021.

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar modal kembali akan kedatangan emiten baru setelah IPO PT Bukalapak.com (BUKA) pada akhir pekan lalu. PT Hasnur Internasional Shipping Tbk., anak usaha dari Hasnur Group segera melantai di bursa.

Thomas Nugroho, Head of Retail Equities dari RHB Sekuritas Indonesia yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek mengatakan, IPO emiten yang akan berkode saham HAIS ini meraih permintaan yang lebih tinggi dari investor selama periode bookbuilding.

Bahkan Thomas menambahkan, saham HAIS telah berhasil melebihi jumlah saham yang ditawarkan ke pasar (oversubscribed) hingga sebelas kali lipat dalam periode bookbuilding yang berakhir 6 Agustus 2021. Angka ini melebihi perkiraan awal perusahaan.

“Sentimen makro yaitu pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II tahun ini yang mencapai 7,07 persen (year-on-year), dianggap menjadi salah satu katalis positif yang meningkatkan optimisime publik dalam periode bookbuilding, ditambah kepercayaan publik pada kinerja perusahaan," urainya dalam keterangan resmi, Selasa (10/8/2021).

Menurutnya, ini merupakan bukti bahwa saham-saham dari kelas industri masih sangat potensial dan banyak diminati oleh para investor meskipun dalam masa pandemi seperti sekarang ini.

Hasnur Internasional Shipping bergerak di bidang transportasi dan logistik tercatat dengan kode saham HAIS di Bursa Efek Indonesia. HAIS mulai menggelar masa penawaran awal (bookbuilding) pada Senin 26 Juli 2021 sampai 6 Agustus 2021.

Hasnur Shipping menawarkan sebesar 525.250.000 saham baru atau sebesar 20 persen dari modal di setor dan ditempatkan setelah IPO, dari jumlah saham yang ditawarkan tersebut dengan alokasi sebesar 5 persen dari jumlah saham yang ditawarkan untuk program kepemilikan saham oleh karyawan (Employment Stocks Allocation atau ESA) atau sebesar 26.262.500 saham.

Harga penawaran sekitar Rp230-Rp300 per saham. Dengan demikian, HAIS berpotensi meraih dana sebesar Rp120,80 miliar – Rp157,57 miliar dari penawaran perdana ini.

Direktur Operasional Hasnur Internasional Shipping Soma Ariyaka menyampaikan rencana penggunaan dana hasil IPO sebagaimana tercantum dalam prospektus awal yaitu sebesar 46 persen untuk belanja modal yaitu membeli 3 set kapal tunda dan tongkang, dengan indikasi harga senilai Rp150 miliar.

Jika dari 46 persen hasil IPO tersebut tidak cukup untuk mendanai pembelian 3 set kapal tunda dan tongkang, maka kekurangannya akan menggunakan pendanaan pihak ketiga yang akan diusahakan setelah IPO.

Sebesar 23 persen dana dari hasil IPO akan disalurkan kepada entitas anak yaitu PT Hasnur Resources Terminal (HRT) dalam bentuk pinjaman untuk pembelian peralatan untuk mendukung rencana pengembangan serta peningkatan fasilitas dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang Jasa Kepelabuhanan.

Sebesar 31 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional.

Hasnur Group, merupakan sebuah kelompok usaha nasional yang berasal dari Kalimantan Selatan yang didirikan oleh Abdussamad Sulaiman HB dan Nurhayati. Kelompok usaha ini telah tumbuh berkembang meliputi usaha di bidang kehutanan, pertambangan, agribisnis, servis, media, dan logistik.

Saat ini PT Hasnur Internasional Shipping Tbk memiliki 11 set kapal tunda dan tongkang dengan kapasitas 7,500 - 10,000 Metrik Ton (MT) dan 1 kapal pengangkut CPO (crude palm oil), mengoperasikan 2 terminal pelabuhan bongkar muat untuk komoditas dan beberapa fasilitas infrastruktur penunjang lainnya seperti jalan Hauling sepanjang 54 KM yang menghubungkan areal pertambangan dengan pelabuhan di Kalimantan Selatan.

“Dalam waktu dekat, perusahaan juga akan mengembangkan layanan dengan membuka pelabuhan bongkar muat untuk komoditas lain di Sulawesi, untuk semakin memperkokoh eksistensi perusahaan khususnya di bidang layanan logistik dan transportasi via laut di Indonesia” ungkap Soma.

Setelah periode bookbuilding, HAIS menargetkan tanggal efektif penawaran umum pada 23 Agustus 2021, kemudian masa penawaran umum perdana saham 24 Agustus – 30 Agustus 2021, dan tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 1 September 2021 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper