Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sampoerna Agro (SGRO) Kejar Sisa Capex pada Semester II/2021

SGRO optimistis kinerja akan semakin baik pada semester II/2021 karena ditopang oleh dua faktor, yakni harga jual CPO sedang berada di level yang tinggi dan bea ekspor yang semakin kecil.
Pabrik PT Sampoerna Agro./Twitter.com
Pabrik PT Sampoerna Agro./Twitter.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen minyak sawit, PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) siap mempercepat penggunaan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) yang tersisa pada paruh kedua tahun ini.

Head of Investor Relations Sampoerna Agro Michael Kesuma mengatakan bakal mengakselerasi penggunaan belanja modal yang masih tersisa Rp257 miliar sampai akhir tahun ini. Adapun pada semester I kemarin, anak usaha Grup Sampoerna itu menghabiskan dana Rp143 miliar.

“Belanja modal semester kedua kami akan terus membaik dan diakselerasi karena melihat situasi pandemi sekarang sudah lebih baik. Tahun ini kami anggarkan belanja modal sebesar Rp400 miliar,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

Michael menambahkan perseroan menghabiskan belanja modal untuk dua hal. Pertama, 80 persen untuk aset tanaman dalam bentuk pemeliharaan tanaman muda yang belum menghasilkan. Sementara 20 persen sisanya dipakai untuk menambah aset tetap seperti bangunan dan jalanan.

Menurutnya pada semester II tahun ini, penggunaan belanja modal tidak akan jauh berbeda. Sebab berkaca dari tahun lalu, anggaran SGRO juga habis untuk membiayai 75 persen aset tanaman dan sisanya aset tetap.

Namun sejauh ini, Michael melihat perseroan belum akan melakukan ekspansi seperti penambahan luas kebun dan sebagainya. “Kalau misalnya ada ekspansi baru akan masuk ke aset tanaman. Biasanya ketika harga lagi bagus dan hasrat kami untuk ekspansi pulih seperti sebelum Covid aset tetap kami akan meningkat,” jelasnya.

Selain itu, Michael menambahkan perseroan optimistis kinerja akan semakin baik pada paruh kedua karena ditopang oleh dua faktor. Yaitu karena harga jual sedang berada di level yang tinggi dan bea ekspor yang semakin kecil.

SGRO mencatat harga jual rata-rata CPO naik dari sekitar Rp9.500 per kg pada Januari menjadi Rp10.800 pada Juni 2021. Adapun harga jual rata-rata CPO sepanjang semester I/2021 mencapai Rp10.000 per kg, atau naik 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Lalu, harga jual inti sawit sebagai produk penyumbang penjualan terbesar kedua sebesar Rp6.700 per kg. Jumlah itu 47 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Volume penjualan CPO dan PK meningkat secara signifikan, masing-masing sebesar 38 persen dan 31 persen pada paruh pertama tahun ini. Kedua produk tersebut memberikan kontribusi 95 persen terhadap penjualan konsolidasian perseroan yang mencapai Rp2,66 triliun atau 66 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper