Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dow Jones dan S&P 500 Pecah Rekor Lagi, Saham Teknologi Pimpin Penguatan

Apple Inc, Microsoft Corp, Amazon.com, Alphabet Inc dan Facebook Inc, yang merupakan seperempat dari kapitalisasi pasar S&P 500, memimpin saham di S&P dan Nasdaq yang sarat teknologi.
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) menutup perdagangan Kamis (12/8/2021) waktu setempat dengan naik ke rekor penutupan tertinggi, karena investor memperhitungkan data ekonomi yang lebih beragam.

Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (12/8/2021), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,04 persen menjadi di level 35.499,85, sementara S&P 500 naik 0,30 persen menjadi 4.460,83, sedangkan Nasdaq bertambah 0,35 persen menjadi 14.816,25.

Dow Jones dan S&P 500 melonjak ke rekor penutupan untuk hari ketiga berturut-turut, dengan saham teknologi mega-cap mendorong pasar lebih tinggi karena investor menyambut data pekerjaan yang menunjukkan pemulihan ekonomi AS yang stabil.

Apple Inc, Microsoft Corp, Amazon.com, Alphabet Inc dan Facebook Inc, yang merupakan seperempat dari kapitalisasi pasar S&P 500, memimpin saham di S&P 500 dan Nasdaq yang sarat teknologi.

Pergerakan itu terjadi setelah laporan baru tentang klaim pengangguran mingguan tenaga kerja AS memenuhi perkiraan, sementara laporan terpisah tentang kenaikan indeks harga produsen datang lebih panas dari yang diharapkan.

Indeks harga konsumen bulanan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa harga naik sesuai dengan ekspektasi pada Juli, naik 0,5 persen secara bulanan. Harga mobil bekas dan truk serta tiket pesawat melambat tajam, menggarisbawahi moderasi tekanan inflasi.

Kita masih berada pada tingkat inflasi yang sangat tinggi di negara ini dan perdebatan masih berkecamuk mengenai apakah kita akan melihat menuju tingkat inflasi yang jauh lebih rendah, atau akankah tetap pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari yang diantisipasi. oleh Fed dan pelaku pasar, kata Mark Luschini, kepala strategi investasi di Janney Montgomery Scott, kepada Yahoo Finance.

Sementara itu, pengesahan RUU infrastruktur senilai US$1 triliun di Senat AS sebelumnya telah semakin mendorong saham siklus seperti industri dan material, mengingat perusahaan-perusahaan ini akan memperoleh keuntungan langsung dari peningkatan pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur fisik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg/Yahoo Finance
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper