Bisnis.com, JAKARTA – Lelang surat berharga syariah negara atau sukuk negara, Selasa (10/8/2021), menghasilkan penawaran masuk senilai Rp51,65 triliun.
Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemerintah telah melakukan lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara. Lelang hari ini merupakan lelang sukuk negara ke-15 di tahun 2021.
Hasilnya, total penawaran yang masuk senilai Rp51,65 triliun untuk enam seri SBSN yang terdiri atas 1 surat perbendaharaan negara syariah (SPN-S) dan lima project based sukuk (PBS). Jumlah tersebut sedikit menurun dibandingkan hasil lelang sebelumnya sebesar Rp56,69 triliun
Hasil lelang menunjukkan penawaran terbanyak masuk untuk seri PBS031 yang jatuh tempo 15 Juli 2024 dengan total Rp12,05 triliun. Dari penawaran yang masuk, yield atau imbal hasil rerata tertimbang yang dimenangkan 4,32 persen dengan jumlah nominal dimenangkan Rp2,2 triliun.
Seri selanjutnya yang paling diincar oleh investor yakni SPNS12022022 yang jatuh tempo 12 Februari 2022 dengan total penawaran masuk Rp10,25 triliun. Yield rerata tertimbang yang dimenangkan 2,93 persen dengan jumlah nominal yang dimenangkan Rp0,5 triliun.
Adapun, total nominal yang dimenangkan dari kelima seri yang ditawarkan senilai Rp11 triliun, sedikit di bawah target indikatif pemerintah yaitu sebanyak Rp12 triliun.
Baca Juga
Berikut hasil lelang yang dilaksanakan pada Selasa (10/8/2021):
Seri | Jatuh Tempo | Penawaran Masuk | Jumlah Dimenangkan | Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan |
SPNS12022022 | 12 Februari 2022 | Rp10,25 triliun | Rp0,5 triliun | 2,93% |
PBS031 | 15 Juli 2024 | Rp12,05 triliun | Rp2,2 triliun | 4,32% |
PBS032 | 15 Juli 2026 | Rp8,49 triliun | Rp2,2 triliun | 5,12% |
PBS029 | 15 Maret 2034 | Rp8,85 triliun | Rp1,4 triliun | 6,45%
|
PBS004 | 15 Februari 2037 | Rp3,53 triliun
| Rp1,4 triliun | 6,48% |
PBS028 | 15 Oktober 2046 | Rp8,47 triliun | Rp3,3 triliun | 7,13% |
Sumber: Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu)