Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap! GIC Singapura Borong Saham Bukalapak (BUKA) Rp1,36 Triliun

GIC menambah kepemilikan saham sebelum Bukalapak mencatatkan saham perdana atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 6 Agustus 2021.
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – GIC Private Ltd atas nama pemerintah Singapura (GOS) menambah kepemilikan saham dalam PT Bukalapak.com (BUKA) sebanyak 1,60 miliar saham dengan harga Rp850 per saham.

Dengan demikian, GIC menggelontorkan dana sebanyak Rp1,36 triliun. Transaksi dilakukan pada 5 Agustus 2021. Artinya, GIC menambah kepemilikan saham sebelum Bukalapak mencatatkan saham perdana atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 6 Agustus 2021.

“Jumlah saham yang dimiliki GOS setelah transaksi menjadi 11,33 miliar saham atau 11,001 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Bukalapak,” kata manajemen GIC Private Ltd dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa (10/8/2021).

Sebelum transaksi GIC mengendalikan 9,73 smiliar saham BUKA. Tujuan dari penambahan kepemilikan ini adalah investasi.

Adapun rincian saham BUKA yang dimiliki GOS antara lain 1.355.112.200 saham yang mewakili 1,315 persen ditempatkan dalam rekening-rekening GIC Private Ltd S/A GOS, The Northern Trust Company S/A Government of Singapore, untuk dan atas nama GOS.

Lalu, 9.736.593.677 saham yang mewakili 9,447 persen dari modal disetor dan ditempatkan BUKA dalam rekening The Northern Trust Company S/A Archipelago Investment Pte. Ltd, untuk dan atas nama GOS; dan 245.685.200 saham yang mewakili 0,238 persen dari modal disetor dan ditempatkan BUKA dalam rekening GIC Private Limited S/A MAS, untuk dan atas nama MAS.

Sebelumnya, CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin menuturkan, langkah Bukalapak sebagai startup teknologi pertama yang IPO di bursa Indonesia merupakan hal yang berani. Dia memaparkan, perusahaan teknologi seperti Bukalapak sebenarnya akan lebih mudah melakukan IPO di negara lain seperti AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper