Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Anjlok, Saham ANTM, MDKA, ARCI dkk Kompak Turun

Sejumlah saham emiten yang mengandalkan pendapatan di sektor emas mengalami penurunan harga hingga pukul 10.55 WIB.
Karyawan menunjukan emas di salah satu Bank di Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan emas di salah satu Bank di Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten sektor emas berkutat di zona merah pada Senin (9/8/2021) seiring dengan koreksi harga logam mulia

Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (9/8/2021), harga spot emas terpantau turun 1,43 persen ke level US$1.737,90 per troy ounce. Sedangkan, harga emas di pasar Comex tercatat turun 1,30 persen pada US$1.740,10 per troy ounce.

Koreksi harga menimbulkan dampak negatif terhadap emiten yang bergerak di sektor ini. Tercatat, seluruh emiten sektor emas mengalami penurunan harga hingga pukul 10.55 WIB.

Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatatkan koreksi terdalam sejauh ini setelah turun 2,97 persen ke posisi Rp2.610. Menyusul dibelakangnya adalah PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) yang turun 2,92 persen ke Rp166.

Menyusul PSAB, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turut melemah sebesar 1,72 persen ke posisi harga Rp2.290 per saham. Pada posisi keempat, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) terkoreksi 0,81 persen ke Rp615.

Kemudian, saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) juga terpantau turun 0,75 persen pada level harga Rp266.

Sementara itu, PT United Tractors Tbk (UNTR) yang juga memiliki portofolio tambang emas turut merosot ke level harga Rp18.825, atau terkoreksi 0,40 persen.

Sebelumnya, harga emas memperpanjang kemerosotannya, diikuti dengan harga perak yang jatuh, setelah laporan pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin mulai mengurangi stimulus moneter segera.

Presiden Fed Dallas Robert Kaplan mengatakan bank sentral harus mulai mengurangi pembelian asetnya lebih cepat dan secara bertahap. Pernyataan ini menegaskan ekspektasi bahwa stimulus akan ditekan. Setelah pernyataan ini, apresiasi dolar AS tertahan, sementara imbal hasil obligasi 10-tahun AS naik.

Emas melemah di tengah kekhawatiran investor bahwa ekonomi AS yang membaik dan inflasi yang meningkat akan mendorong The Fed untuk menarik kembali dukungan ekonomi jumbonya. Suku bunga rendah membantu membuat emas lebih kompetitif terhadap aset yang menawarkan hasil.

“Kami melihat jumlah pekerjaan yang lebih kuat yang mungkin menyiratkan bahwa ada kekuatan lebih lanjut untuk datang dalam inflasi jika angka pekerjaan itu terus menguat. Pedagang sekarang berhati-hati,” kata David Lennox, Analis Sumber Daya Alam di Fat Prophets, Sydney.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper