Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aturan Indeks BEI Jadi Fleksibel, Karpet Merah untuk Bukalapak (BUKA)

Investor disarankan fokus pada kinerja, rekam jejak serta bisnis model masing-masing emiten.
Pekerja berswafoto dengan latar belakang pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 dengan penguatan sekitar 0,91 persen atau 41,67 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pekerja berswafoto dengan latar belakang pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 dengan penguatan sekitar 0,91 persen atau 41,67 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Perubahan aturan masuk konstituen indeks utama Bursa Efek Indonesia dinilai akan menguntungkan bagi sektor teknologi, termasuk bagi PT Bukalapak.com (BUKA) yang mencatatakan saham perdana (listing) besok, Jumat (6/8/2021)

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan perubahan aturan akan memudahkan dua sektor masuk indeks utama. “Ini untuk memfasilitasi sektor teknologi dan bank digital supaya bisa masuk ke indeks utama,” katanya kepada Bisnis, Kamis (5/8/2021).

Meski telah masuk indeks utama, Wawan menyarankan supaya investor harus memahami tidak semua memiliki kinerja fundamental yang baik. Oleh sebab itu Wawan menyarankan agar investor fokus pada kinerja, rekam jejak serta bisnis model masing-masing emiten.

Wawan menambahkan aturan baru itu tidak serta merta akan mendongkrak kinerja indeks untuk mengejar IHSG. “Secara tahun berjalan tidak bisa, mungkin tahun depan, karena dengan aturan ini pun tidak semua saham tekno dan bank digital akan masuk,” ungkapnya.

Dia memperkirakan saham dari sektor teknologi yang akan masuk indeks utama adalah Bukalapak. Sementara untuk PT Bank Jago Tbk. (ARTO) baru akan masuk indeks utama ketika transaksinya masuk ke dalam 5 besar.

Di sisi lain, Chief Investment Officer KISI Asset Management Susanto Chandra mengatakan perubahan aturan dapat membuat kinerja reksa dana akan terdongkrak.

“Tentunya hal ini dapat membuat kinerja reksa dana indeks tidak terlalu jauh tertinggal dengan IHSG bahkan ada kemungkinan untuk memberikan kinerja yang lebih baik seiring dengan likuiditas global yang banyak seperti saat ini,” jelasnya.

Susanto optimistis dengan perubahan peraturan indeks yang sudah ada dapat dengan cepat menyesuaikan konstituen di dalamnya. Dengan begitu dapat lebih mencerminkan kondisi pasar yang ada.

Selain itu dia tidak menampik akan meluncurkan produk reksa dana anyar bila ada peluang dengan aturan baru. “Kami akan melihat kondisi terhadap produk RD Indeks, dan apabila kami melihat demand yang tinggi maka kami dapat mempertimbangkan untuk meluncurkan produk RD Indeks,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper