Bisnis.com, JAKARTA- Pasar saham Amerika Serikat (AS) akhirnya mengakhiri penguatan beruntun selama lima hari pada penutupan perdagangan Selasa (27/7/2021) waktu setempat. Saham-saham emiten teknologi berkapitalisasi jumbo jatuh menjelang laporan keuangan mereka.
Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (28/7/2021), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,24 persen ke level 35.058,52, sementara S&P 500 anjlok 0,47 persen ke posisi 4.401,46, sedangkan Nasdaq-100 turun 1,12 persen ke posisi 14.956,97.
Saham Apple Inc. dan Mircrosoft Corp termasuk yang anjlok pada perdagangan Selasa. Nasdaq-100 yang sarat teknologi membukukan penurunan terbesar dalam lebih dari dua bulan karena ketiga indeks ekuitas utama Amerika turun dari level tertinggi sepanjang masa.
Di Asia, indeks Hang Seng merosot paling dalam sejak Mei 2020 karena spekulasi berputar-putar bahwa para manajer investasi AS melakukan aksi jual asset China dan Hong Kong.
Kekalahan di China menambah kegelisahan pasar global, dengan investor sudah khawatir tentang pemulihan ekonomi, mengingat meningkatnya varian delta Covid-19 dan pembicaraan bank sentral tentang kebijakan pengetatan.
Sementara awal yang kuat untuk musim pendapatan telah membantu pasar saham AS. Investor telah mengantisipasi katalis lebih lanjut dari pertemuan Federal Reserve pada pekan ini dan laporan terbaru yang akan dirilis hari ini dari Apple, Microsoft dan Alphabet Inc., yang termasuk di antara lima saham dengan bobot terberat di S&P 500. Saham ketiganya menjadi pemberat terbesar dalam penutupan indeks pada Selasa.
Baca Juga
“Gejolak saham teknologi di China akhirnya merembes ke saham teknologi AS. Kami mungkin juga melihat investor mengambil keuntungan menjelang pendapatan teknologi besar akhir pekan ini,” kata Chris Murphy, Co-head of Derivatives Strategy Susquehanna International Group
Saham Amazon.com Inc. dan Facebook Inc., yang akan melaporkan pendapatan akhir pekan ini, juga terpantau ambles. Sembilan dari 10 saham dalam indeks NYSE FANG+, yang mencakup perusahaan teknologi terbesar di AS serta Baidu Inc. dan Alibaba Group Holding Ltd. China, mengakhiri sesi lebih rendah.
Prakiraan analis menunjukkan bahwa pertumbuhan pendapatan S&P 500 akan mencapai level tertinggi baru selama musim kuartal kedua, dan sejauh ini lebih dari 80 persen perusahaan yang telah melaporkan hasil mereka mengalahkan perkiraan penjualan dan laba Wall Street.
Hal tersebut akan membantu mengimbangi kekhawatiran tentang inflasi dan penyebaran Covid-19. Pada saat sama, ada beberapa investor yang berpikir penurunan pada saham mungkin hal yang baik yang bisa didapat untuk sementara waktu.