Bisnis.com, JAKARTA – Satu manajer investasi mengungkapkan selain valuasi saham-saham berkapitalisasi pasar besar atau big caps yang turun, rencana IPO saham teknologi juga menjadi penarik masuknya dana investor asing ke pasar modal Indonesia.
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan bahwa beberapa saham big caps di sektor perbankan memang turun sejak awal tahun, sehingga valuasinya saat ini relatif murah yang kemudian menjadi salah satu penarik investor asing.
Sebagai salah satu contohnya saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dalam tahun berjalan atau year to date terpantau telah turun sebesar 7,91 persen dengan rentang harga Rp3.700 - Rp4.950 per lembar saham.
Hari ini, Jumat (23/7/2021) pukul 13.31 WIB, saham BBRI terpantau berada di level 3.840. Di mana dalam sepekan terakhir, tercatat investor asing mendominasi pembelian saham BBRI dengan total aksi beli atau net buy asing sebesar Rp235,40 miliar.
Selain itu, Rudi juga menyebutkan bahwa rencana Initial Public Offering (IPO) saham teknologi di semester kedua tahun ini di Bursa Efek Indonesia (BEI), juga menjadi faktor penarik investor asing ke pasar modal Indonesia.
“IPO beberapa saham teknologi berskala unicorn dan decacorn menjadi penarik dana asing,” ungkap Rudi kepada Bisnis, Jumat (23/7/2021).
Baca Juga
Terkait dengan ramainya investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia, Rudi berpendapat bahwa dana asing memang selalu akan volatile dan sensitif terhadap berita-berita yang ada.
Menurutnya investor asing pun bisa masuk dan keluar sesuai dengan perubahan kondisi yang ada di pasar. Investor asing pun menurutnya saat ini masih berpengaruh cukup kuat untuk saham big caps.
Namun Rudi melanjutkan, dengan semakin tingginya peranan investor domestik, pengaruh investor asing terhadap harga saham memang semakin kecil.
Terlepas dari ramai tidaknya investor asing yang masuk, Rudi mengatakan semakin banyak investor di pasar modal tentu berdampak positif bagi perdagangan.
“Semakin banyak investor di pasar modal tentu berdampak positif, karena transaksi akan semakin ramai serta membuat transaksi tidak hanya terkonsentrasi pada saham big caps saja,” kata Rudi.
Keluar masuknya dana asing ini menurutnya membuat volatilitas di pasar saham memang akan tinggi dari waktu ke waktu. Maka dia menyarankan kepada pemodal, perlu melakukan diversifikasi dan menginvestasikan porsi uang yang tidak mengganggu kebutuhan sehari-hari.