Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabelindo (KBLM) Targetkan Penjualan Rp1,5 Triliun, Ini Strateginya

Per Juni 2021, perseroan telah meraih kontrak proyek dengan nilai total Rp511 miliar. 
Produk Kabelindo Murni/Istimewa
Produk Kabelindo Murni/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kabel PT Kabelindo Murni Tbk. menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba pada tahun 2021 dengan fokus menyasar proyek-proyek swasta. 

Direktur Kabelindo Murni Andika Saputra Wongkar menjelaskan, pihaknya optimistis prospek bisnis di sektor swasta dan BUMN akan ada peningkatan. 

Menurutnya peningkatan proyek swasta tersebut dikarenakan tahun ini pihak swasta akan mengejar proyek-proyek yang tertunda sebelumnya pada 2020. 

Namun, pihaknya mencermati proyek pemerintah dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) saat ini belum ada permintaan atau pengembangan lebih. 

“Kita melihat kalau untuk pemerintah, sektor PLN mungkin belum ada permintaan atau pengembangan yang lebih, justru menurun. Tapi untuk proyek swasta sendiri kita sendiri melihat akan ada peningkatan, dikarenakan pengejaran proyek yang tertunda di tahun 2020,” jelas Andika dalam public expose yang diadakan secara virtual, Rabu (9/6/2021).

Per Juni 2021 ini, Andika memaparkan bahwa perseroan telah meraih kontrak proyek dengan nilai total Rp511 miliar. 

Kontrak proyek tersebut terdiri dari Rp450 miliar atau sekitar 80 persen dari total proyek untuk swasta. Kemudian proyek BUMN sebesar Rp33 miliar dan PLN sebesar Rp14,7 miliar dengan komposisi 2 persen. 

Dia melanjutkan bahwa perseroan sama seperti tahun sebelumnya akan memfokuskan usaha pada proyek swasta dan juga pengembangan di luar Pulau Jawa. 

“[Tahun ini] lebih memaksimalkan distributor kita di proyek swasta dan pengembangan mungkin distributor di luar Pulau Jawa,” ujar Andika. 

Oleh karena itu, Andika mengungkapkan perseroan pada tahun ini menargetkan penjualan sebesar Rp1,5 triliun dan laba bersih sebesar Rp57 miliar. 

Perseroan menjelaskan bahwa keyakinan tersebut didukung oleh optimisme pertumbuhan perekonomian global di tahun 2021 yang tumbuh dalam kisaran 5 persen. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global, perekonomian Indonesia pun diperkirakan akan berada di kisaran 4,8 persen hingga 5,8 persen. 

Ditambah dengan pernyataan Asosiasi Perusahaan Kabel Listrik Indonesia (APKABEL) yang menyatakan permintaan kabel listrik di tahun 2021 belum akan kembali ke posisi sebelum pandemi Covid-19. 

APKABEL memprediksi kontribusi PLN pada permintaan kabel nasional akan menurun. Namun permintaan kabel dari sektor non-PLN yang mencakup swasta dan proyek, diproyeksikan akan meningkat.

Sementara itu, terkait belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini, Direktur Kabelindo Murni Petrus Nugroho Dwisantoso mengungkapkan bahwa perseroan tidak menganggarkan capex untuk 2021. 

Petrus menjelaskan capex pada dua tahun sebelumnya yang bertujuan untuk peningkatan kapasitas low voltage dan pembangunan kabel belum digunakan karena pasar yang lesu, sehingga dana tersebut tidak terserap. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper