Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Kabelindo Murni (KBLM) Turun 12,5 Persen per Kuartal I/2023

PT Kabelindo Murni Tbk. (KBLM) mencatatkan penurunan laba bersih hingga 12,5persen menjadi Rp8,35 miliar sepanjang kuartal I/2023.
Direksi  PT Kabelindo Murni Tbk. (KBLM) dalam public expose pada Jumat (3/5/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi
Direksi PT Kabelindo Murni Tbk. (KBLM) dalam public expose pada Jumat (3/5/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen kabel PT Kabelindo Murni Tbk. (KBLM) mencatatkan kinerja negatif dengan membukukan penurunan pendapatan dan laba sepanjang kuartal I/2023.

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip dari keterbukaan informasi BEI, emiten berkode saham KBLM ini mencatatkan penjualan bersih senilai Rp391,92 miliar di kuartal I/2023. Penjualan bersih ini turun 17,22 persen dibandingkan kuartal I/2022 yang sebesar Rp473,45 miliar.

Penjualan ini hanya disumbang oleh penjualan kabel listrik Rp391,92 miliar dan untuk penjualan kabel telekomunikasi tercatat nihil atau Rp0. Padahal, pada kuartal 1/2022 penjualan kabel telekomunikasi menyumbang Rp3,99 miliar.

Menurunnya penjualan tersebut turut menekan beban pokok penjualan perseroan. KBLM mencatatkan penurunan beban menjadi Rp366,50 miliar, turun 18,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp451,81 miliar.

Turunnya beban penjualan ini membuat laba bruto perseroan naik 17,5 persen menjadi Rp25,42 miliar dari Rp21,63 miliar pada kuartal I/2022.

Setelah dikurangi berbagai macam beban lainnya, perseroan mampu mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp8,35 miliar. Jumlah tersebut turun 12,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,50 miliar.

Hingga akhir Maret 2023, total aset KBLM tercatat meningkat menjadi Rp1,52 triliun, dari sebelumnya Rp1,50 triliun di akhir Desember 2022.

Sementara total liabilitas perseroan juga naik menjadi Rp273,98 miliar per 31 Maret 2023, dari Rp263,94 miliar per 31 Desember 2022. Adapun total ekuitas KBLM tercatat bertambah dari Rp1,24 triliun di 2022, menjadi Rp1,25 miliar di 3 bulan pertama 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper