Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSBB Jawa Bali Diperpanjang, IHSG Tumbang

Penyebaran Covid-19 yang tak kunjung mereda telah memberikan sentimen negatif bagi pasar sehingga wajar IHSG melanjutkan koreksi pada perdagangan hari ini, Senin (25/1/2021).
Trader berjalan saat ticker menampilkan harga saham di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Indonesia./ Dimas Ardian - Bloomberg
Trader berjalan saat ticker menampilkan harga saham di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Indonesia./ Dimas Ardian - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Senin (25/1/2021) di zona merah, melanjutkan tren pelemahan dari dua hari sebelumnya. Indeks tertekan oleh kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus corona yang merajalela.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di level 6.258,57 terkoreksi 0,77 persen atau 48,56. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di kisaran 6.148,31 hingga 6.322,73.

Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 115 saham berhasil menguat, 387 saham melemah, dan 211 saham berada di posisi yang sama pada perdagangan sebelumnya.

Pergerakan indeks ditekan saham PT Astra International  Tbk. (ASII) yang terkoreksi 2,99 persen, disusul saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang turun 5,03 persen, dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang melemah 0,49 persen.

Sementara itu, laju indeks berhasil didukung oleh sejumlah saham perbankan, yaitu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) 1,06 persen, diikuti saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang naik 6,25 persen, dan saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI).

Kendati demikian, investor asing mencatatkan transaksi net buy atau beli bersih sebesar Rp172,52 miliar. Sasaran utama aksi beli itu tertuju terhadap saham BBRI, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP), dan BMRI.

Nilai transaksi perdagangan hari ini, juga cenderung lebih kecil hanya sebesar Rp17,04 triliun, dibandingkan dengan beberapa perdagangan terakhir yang terus menembus Rp20 triliun.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa penyebaran Covid-19 yang tak kunjung mereda telah memberikan sentimen negatif bagi pasar sehingga wajar IHSG melanjutkan koreksi pada perdagangan kali ini.

Apalagi, pemerintah juga telah memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah Jawa-Bali hingga 8 Februari 2021.

“Bahkan, terdapat beberapa negara yang menerapkan kembali kebijakan lockdown. Secara garis besar, market juga sangat khawatir terhadap varian baru Covid-19,” ujar Nafan kepada Bisnis, Senin (25/1/2021).

Di sisi lain, belum terdapat data makro ekonomi domestik maupun internasional yang memberikan high impact terhadap pasar juga menjadi sentimen penggerak indeks kali ini. Hal itulah yang menyebabkan nilai transaksi perdagangan kali ini cenderung lebih rendah daripada hari-hari perdagangan sebelumnya.

Top Leader IHSG 25 Januari 2021
EmitenHarga PenutupanPerubahan
Bank Rakyat Indonesia 4770+1.06%
Bank Jago6800+6.25%
Bank Mandiri7275+1.04%
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 13700+6.20%
Mitra Keluarga Karyasehat2640+6.45%
Multistrada Arah Sarana Tbk1445+18.93%
Indah Kiat Pulp & Paper Corp13375+2.88%
Surya Citra Media 2360+5.36%
Mayora Indah2800+1.82%

Top Laggards IHSG 25 Januari 2021
EmitenHarga PenutupanPerubahan
Astra International 6500-2.99%
Elang Mahkota Teknologi 1890-5.03%
Bank Central Asia35225-0.49%
United Tractors 24200-3.87%
Telkom Indonesia 3360-0.88%
Unilever Indonesia 7200-1.03%
Chandra Asri 10225-1.45%
Semen Indonesia11700-3.70%
Hanjaya Mandala Sampoerna 1440-1.37%

Sumber : Bloomberg, diolah

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper