Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham emiten BUMN Karya terpantau bertahan di zona hijau pada periode tahun berjalan. Namun, investor kenamaan Indonesia Lo Kheng Hong justru tidak ikut mengoleksinya.
Pak Lo, panggilan akrabnya, mengatakan tidak pernah membeli saham emiten infrastruktur termasuk dari BUMN Karya karena perusahaan di sektor tersebut cenderung memiliki utang dalam jumlah besar.
"Kebetulan saya sama sekali tidak punya sektor infrastruktur ini. WSKT, WIKA, ADHI, saya tidak punya. Kenapa? Karena saya takut beli perusahaan infrastruktur, utangnya bisa Rp50 triliun, ngeri banget. Tidak berani saya," kata Lo Kheng Hong dalam diskusi bersama KBRI Singapura, Senin (18/1/2021).
Apalagi dengan kondisi seperti sekarang ini, Lo Kheng Hong merasa lebih baik masuk ke perusahaan yang minim utang dan memiliki kas besar. Dengan kondisi seperti itu, Lo Kheng Hong berpendapat investasinya lebih aman.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. membukukan total liabilitas senilai Rp91,86 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat senilai Rp38,79 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp91,86 triliun.
Pada saat bersamaan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. membukukan total liabilitas senilai Rp45,26 triliun. Perinciannya liabilitas jangka pendek senilai Rp40,18 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp5,07 triliun.
Baca Juga
Selanjutnya PT Adhi Karya (Persero) Tbk. memiliki total liabilitas senilai Rp31,96 triliun dengan liabilitas jangka pendeka Rp26,56 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp5,39 triliun.
Seakan berada di perahu yang berbeda, ustaz kondang Yusuf Mansur sekaligus Bos Grup Paytren justru mengajak investor mengoleksi saham WSKT dan sejumlah saham emiten BUMN lainnya sejak akhir tahun lalu.
Dalam cuitannya, Yusuf Mansur mengatakan saham Waskita bakal langgeng melaju pada 2021. Oleh karena itu, investor dapat ikut menjadi pemegang saham, bukan profit taking.
"Yg udah megang Waskita, pegangin. Asli, insyaaAllah bakal langgeng di 2021. Aaamin. Juga BUMN yg lain. Pegangin aja. Jadi Owner lah. Bismillaah. Bukan taking profit," cuitnya dalam akun twitter, Rabu (30/12/2020).
UYM juga menyampaikan membeli saham Waskita merupakan salah satu metode mansurmology, karena ikut membantu saham emiten yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Di lantai bursa, saham WSKT ditutup menguat 1,59 persen menjadi Rp1.920 pada akhir perdagangan Senin (19/1/2021). Selanjutnya ADHI melemah 0,53 persen menjadi Rp1.860 dan WIKA turun lebih dalam lagi 4,66 persen menjadi Rp2.250.