Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selamat! Investor Ritel Banjir Pujian dari Bos BEI, KSEI, OJK

Investor ritel unjuk gigi saat pasar modal Indonesia dilanda ketidakpastian akibat penyebaran Covid-19 sepanjang periode 2020.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Ketangguhan investor ritel pada periode perdagangan saham 2020 diharapkan mampu menjadi pondasi kuat bagi pertumbuhan pasar modal Indonesia ke depan.

“Jadi, memang ini adalah tahunnya investor retail di pasar modal Indonesia,” ujar Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menutup perdagangan pasar modal 2020 yang disiarkan secara daring, Rabu (30/12/2020).

Ucapan yang disampaikan oleh Inarno seolah menggambarkan bahwa kondisi 2020 tidak seburuk yang dibayangkan. Artinya, masih ada harapan meskipun pasar dibayangi banyak kejutan tidak terduga akibat pandemi Covid-19 sepanjang 2020.

Jumlah investor di Pasar Modal Indonesia yang terdiri atas investor saham, obligasi, dan reksa dana tumbuh pesat pada tahun ini.

Tercatat, jumlah investor mencapai 3,87 juta single investor identification (SID) sampai dengan 29 Desember 2020 atau naik 56 persen dari posisi akhir 2019. Dari jumlah itu, investor saham juga naik sebesar 53 persen menjadi sejumlah 1,68 juta SID.

Selanjutnya, apabila dilihat dari jumlah investor aktif harian, terdapat 94.000 investor hingga 29 Desember 2020 atau naik 73 persen dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Investor aktif harian adalah investor yang setidaknya melakukan satu kali transaksi dalam satu hari.

Selain itu, investor aktif ritel juga tercatat tumbuh empa kali sepanjang 2020. Per Januari 2020 rata-rata frekuensi transaksi harian investor ritel sekitar 51.000 transaksi, sedangkan per Desember 2020 rata-ratanya menjadi sekitar 206.000 transaksi.

Seiring dengan meningkatnya partisipasi investor ritel domestik, rekor transaksi perdagangan baru berhasil dicapai pada 2020, yaitu frekuensi transaksi harian saham tertinggi pada 22 Desember 2020 sebanyak 1.697.537 transaksi.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Uriep Budhi Prasetyo menyebut peningkatan jumlah investor tersebut salah satunya didukung dengan proses digitalisasi di pasar modal Indonesia, khususnya untuk proses pembukaan rekening investasi.

“Lebih dari 50 persen ini memiliki rekening di selling agent fintech. Jadi, individual-individual ini yang menggunakan selling agent fintech sebagai channelnya,” jelasnya.

Uriep optimistis pertumbuhan investor akan semakin pesat pada masa mendatang. Bahkan, jumlah SID menurutnya bisa tembus 5 juta investor tahun depan.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat para pelaku industri pasar modal.

“Pasar modal kita tercatat semakin likuid dan dalam, tecermin dari naiknya rata-rata frekuensi perdagangan menjadi yang tertinggi di Asean, kenaikan jumlah investor pasar modal menjadi 3,87 juta investor atau naik 56 persen dibandingkan dengan tahun lalu dan semakin solidnya dominasi investor ritel,” ujar Wimboh saat seremoni penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia 2020, Rabu (30/12/2020).

Wimboh menilai kinerja IHSG berhasil bertahan di tengah arus dana keluar asing di pasar modal didorong oleh investor domestik, termasuk investor ritel.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper