Bisnis.com, JAKARTA - Entitas BUMN, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) atau Wika Gedung akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Januari 2020.
Dalam keterangan manajemen Wika Gedung di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan akan melakukan RUPSLB pada Jumat, 15 Januari 2020 di Jakarta. Pemegang saham yang dapat mengusulkan mata acara rapat ialah yang mewakili 1/20 atau lebih dari jumlah seluruh saham.
"Penyampaian usulan mata acara tersebut disampaikan secara tertulis paling lambat pada 17 Desember 2020," papar manajemen WEGE, Rabu (9/12/2020).
Per November 2020, pemegang saham utama WEGE ialah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) sebesar 69,3 persen. Selanjutnya, koperasi karyawan WIKA sejumlah 0,7 persen, dan masyarakat 30 persen.
Sementara itu, Wika Gedung telah mengantongi nilai kontrak baru senilai Rp2,32 triliun hingga akhir November 2020.
Direktur Utama Wika Gedung Nariman Prasetyo dalam acara Company Update WEGE mengatakan, jumlah tersebut telah mencapai 68 persen dari target kontrak baru tahun 2020 sebesar Rp3,44 triliun.
Baca Juga
Sektor konstruksi masih menjadi kontributor terbesar untuk kontrak baru perusahaan dengan perolehan Rp2,11 triliun dari target sektor Rp3,15 triliun. Kemudian, bidang industri menyumbangkan nilai kontrak baru sebesar Rp198,53 miliar dari targetRp266,72 miliar.
Selanjutnya, sektor konsesi menyumbangkan kontrak baru sebesar Rp17,85 miliar dari target yang ditentukan WEGE dari bidang ini senilai Rp20,07 miliar.
Sementara itu, berdasarkan segmen, sebanyak 71 persen dari kontrak baru yang didapat perusahaan merupakan pembangunan fasilitas publik, diikuti oleh perkantoran sebesar 21 persen, dan komersial serta hunian (residen) masing-masing 5 persen dan 3 persen.
Dengan demikian, jumlah order book yang dipegang perusahaan hingga akhir November telah mencapai Rp13 triliun.
Nariman mengatakan, pihaknya optimistis dapat merengkuh lebih banyak kontrak baru di sisa tahun 2020 untuk mencapai target. Pihaknya saat ini tengah mengikuti sejumlah tender di sektor-sektor usaha yang menjadi spesialisasi WEGE.
“Seharusnya bisa melebihi target, tetapi ada yang kontraknya bergeser ke Januari 2021. Tetapi, kami optimistis bisa mencapai target,” ujarnya, Jumat (4/12/2020).