Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Senin (25/8/2025) waktu setempat seiring dengan sikap investor yang menanti data inflasi AS serta laporan kinerja kuartalan Nvidia.
Berdasarkan data Reuters pada Selasa (26/8/2025), indeks S&P 500 turun 27,93 poin atau 0,43% menjadi 6.438,98. Indeks Nasdaq Composite melemah 47,24 poin atau 0,22% ke level 21.449,29. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average terkoreksi 349,91 poin atau 0,77% ke posisi 45.281,83.
Pada Jumat pekan lalu, optimisme investor mendorong indeks Dow mencetak rekor penutupan tertinggi pertama sejak Desember 2024, sementara S&P 500 membukukan penguatan harian terbesar sejak Mei 2025.
Sentimen tersebut dipicu oleh pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dalam simposium Jackson Hole yang membuka peluang pemangkasan suku bunga pada September mendatang di tengah pelemahan pasar tenaga kerja.
Komentar Powell juga mendorong sejumlah perusahaan sekuritas besar seperti Barclays, BNP Paribas, dan Deutsche Bank untuk merevisi proyeksi mereka. Saat ini, ketiganya memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan.
Berdasarkan FedWatch Tool CME Group, probabilitas pemangkasan suku bunga pada September mencapai 86%. Pernyataan pejabat The Fed John Williams dan Lorie Logan yang dijadwalkan pada Senin malam waktu AS akan diawasi ketat guna melihat apakah sejalan dengan pandangan Powell.
Baca Juga
“Pasar sedang mengalami hangover Jackson Hole. Investor mengambil jeda setelah reli pekan lalu,” ujar Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management.
Adapun indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) — indikator inflasi pilihan The Fed — akan dirilis pada Jumat ini. Sementara itu, data ketenagakerjaan nonfarm payrolls dijadwalkan pekan depan. Kedua laporan ini dinilai krusial, terlebih setelah Powell menegaskan pemangkasan bunga belum tentu dilakukan.
“Fokus pasar saat ini adalah kondisi ketenagakerjaan. Pasar kerja mulai melambat, ekonomi melemah, sehingga Fed perlu bertindak lebih cepat,” kata Brian Klimke, Investment Director Cetera Investment Management.
Di sisi lain, saham Nvidia menguat menjelang laporan kinerja kuartalannya pada Rabu (27/8). Perusahaan chip kecerdasan buatan (AI) ini menjadi sorotan utama Wall Street karena bobotnya mencapai sekitar 8% di indeks S&P 500, sehingga kinerjanya berdampak luas pada investor ritel hingga dana pensiun.
“Ini merupakan momen yang sangat penting bagi pelaku pasar,” ungkap Michael Green, Portfolio Manager Simplify Asset Management.