Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Plaza Indonesia Realty Tbk. menunda pelaksanaan aksi penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Direktur Plaza Indonesia Realty Evy Tirtasudira menyampaikan bahwa perseroan akan segera mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta perpanjangan pelaksanaan HMETD yang direncanakan sebelumnya.
Adapun, emiten dengan kode saham PLIN yang sahamnya kurang likuid tersebut harus melakukan rights issue untuk memenuhi persyaratan free float dari Bursa Efek Indonesia.
“PLIN berkomitmen untuk tetap mencatatkan saham-sahamnya pada BEI dan karenanya tetap berupaya untuk menjajaki berbagai alternatif yang terbaik bagi para pemegang saham publik PLIN untuk tetap memenuhi persyaratan pencatatan saham-saham PLIN di BEI di tengah situasi yang menantang saat ini,” tulis Evy dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (2/12/2020).
Sebelumnya, Evy mengingatkan bahwa perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Maret 2020 untuk meminta persetujuan rights issue. PLIN bahkan telah menunjuk lembaga dan profesi penunjang pasar modal untuk menggelar aksi korporasi tersebut.
Akan tetapi, Evy mengatakan situasi pandemi Covid-19 yang sempat memicu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat perseroan bersama lembaga dan profesi penunjang belum dapat menyusun jadwal.
Baca Juga
Lagipula, kondisi pasar modal saat ini dinilai kurang kondusif karena dapat memengaruhi minat investor untuk berpartisipasi dalam rights issue.
“Saat ini kami masih berfokus untuk memitigasi dampak Covid-19 serta mengupayakan tindakan-tindakan preventif sebagai pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan usaha kami,” tulis Evy.
Adapun, saham PLIN termasuk saham yang tidak likuid karena kepemilikan publik hanya sebesar 2,99 persen sebesar 106,07 juta sham. Sebanyak 96,61 persen saham PLIN dimiliki oleh PT Plaza Indonesia Investama sebesar 3,42 miliar saham.