Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Plaza Indonesia Realty Tbk. menjelaskan terkait penjualan saham yang dilakukan oleh direktur utamanya, Rosano Barack.
Persroan pun menegaskan bahwa transaksi pengalihan saham yang dilakukan oleh mertua Syahrini itu tidak memengaruhi aturan saham free float berdasarkan Ketentuan V.1 Peraturan Bursa Efek No. I-A.
Adapun untuk memenuhi persyaratan free float dari Bursa Efek Indonesia, emiten bersandi saham PLIN yang sahamnya kurang likuid tersebut akan segera melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Direktur Plaza Indonesia Realty Evy Tirtasudira mengatakan bahwa transaksi jual saham oleh Direktur Utama PLIN Rosano Barack sejumlah 43,08 juta saham kepada PT Plaza Indonesia Investama (PII) selaku special purpose company (SPC) dari Dana Inevstasi Real Estat Simas Plaza Indonesia (DIRE Simas Plaza Indonesia) tidak mengurangi saham PLIN di publik.
“Mengingat Rosano Barack merupakan Direktur Utama PLIN, maka seluruh kepemilikan sahamnya dalam PLIN tidak dapat diperhitungkan dalam kerangka pemenuhan Persyaratan Free Float,” tulis Evy dalam keterbukaan informasi tertanggal Jumat (11/9/2020).
Dengan demikian, transaksi yang dilakukan oleh Rosano tersebut tidak mengurangi porsi kepemilikan saham publik PLIN saat ini.
Baca Juga
Untuk diketahui, Rosano sebelumnya memiliki 44,22 juta unit sahamnya atau 1,24 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Adapun, harga pengalihan saham dilaksanakan pada level premium yakni Rp3.740. Hal ini mengingat pada tanggal tersebut, harga saham PLIN di pasar reguler berada di rentang harga Rp2.410-Rp2.444. Dengan begitu, Rosano mengantongi uang sebesar Rp165,37 miliar akibat dari keputusannya tersebut.
PLIN sebelumnya telah menyampaikan keterbukaan informasi bahwa Dirut PLIN Rosano Barack dan PT Rizki Bukit Abadi (RBA) telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) pada 3 Juni 2020.
Di dalam perjanjian tersebut disampaikan Rosano Barack dan PT RBA menjual seluruh sahamnya di PLIN kepada PII masing-masing sejumlah 43,08 juta saham dan 1,12 juta saham.
Mengenai saham PLIN yang masih bermalasah dalam free float minimal 7,5 persen, perseroan berencana melakukan rights issue. Komitmen tersebut diperlihatkan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Maret 2020.
“Dan telah pula menunjuk lembaga dan profesi penunjang pasar modal untuk membantu PLIN dalam pelaksanaan rencana rights issue,” tulis Evy.
Adapun, saham PLIN termasuk saham yang tidak likuid karena kepemilikan publik hanya sebesar 2,99 persen sebesar 106,07 juta sham.
Adapun sebanyak 96,61 persen saham PLIN dimiliki oleh PT Plaza Indonesia Investama sebesar 3,42 miliar saham.
Di lantai bursa, PLIN melemah 4,40 persen menjadi Rp2.390 pada akhir perdagangan Jumat (12/9/2020).