Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran PT Wintermar Offshore Marine Tbk. membukukan kontrak senilai US$73 juta per Oktober 2020. Dengan estimasi kurs Rp14.000, nilai kontrak itu setara dengan Rp1,02 triliun.
Nilai tersebut meningkat 4,28 persen atau senilai US$3 juta dibandingkan perolehan pada akhir bulan sebelumnya senilai US$70 juta.
Investor Relations Wintermar Offshore Marine Pek Swan Layanto mengatakan kondisi bisnis perseroan mulai membaik belakangan ini.
Emiten dengan kode saham WINS ini sempat kehilangan beberapa kontrak akibat pembatalan di masa pandemi dan penurunan tajam harga minyak pada medio tahun ini.
“[Seiring] prospek yang lebih optimis untuk 2021, perusahaan siap untuk melakukan pemulihan di tahun-tahun mendatang,” tulis Pek Swan dalam keterbukaan informasi, Selasa (1/12/2020).
Dalam rangka mempertahankan kinerja pada masa pandemi, emiten bersandi saham WINS tersebut juga melakukan ekspansi ke Brunei Darussalam, Myanmar, Malaysia, Thailand, dan Afrika.
Baca Juga
Untuk menjaga nilai tambah armada, perseroan juga rajin melakukan program regenerasi armada. Wintermar telah menjual sebagian besar armada tier rendah dan kini fokus pada armada kapal dengan nilai tambah yang lebih tinggi,
Beberapa kapal milik WINS a.l. Platform Supply Vessels (PSVs), Anchor Handling Tug Supply (AHTS), Fast Multi- Purpose Vessels (FMPV), Anchor Handling Tugs dan Harbour Tugs.
Di Asia Tenggara, WINS saat ini berada di peringkat ke-7 dari sisi jumlah kapal. Per Juni 2020, WINS memiliki 46 kapal atau berkurang dari jumlah armada sebelumnya sebanyak 59 kapal.
Adapun, WINS baru saja merayakan 10 tahun menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 29 November 2020.
Dalam sedekade terakhir, Pek Swan menunjukkan bahwa perseroan telah tumbuh. menjadi pemimpin dalam industri kapal lepas pantai, merambah 13 negara, dan mampu masuk ke jejeran 10 besar perusahaan lepas pantai di Asia Pasifik.
“Meskipun kondisi bisnis kurang mendukung akibat penurunan pasar migas sejak 2015, perusahaan secara konsisten berhasil mendapatkan EBITDA positif dan telah menurunkan net gearing dari puncak 79 persen pada 2012 menjadi hanya 34 persen pada akhir September 2020,” tulis Pek Swan.
Di lantai bursa, saham WINS diperdagangkan stagnan pada level Rp98 per saham pada pukul 14.06 WIB, Selasa (1/12/2020). Sejak enam bulan terakhir, WINS melaju 50,77 persen dengan kapitalisasi pasar senilai Rp415,82 miliar.