Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tirta Mahakam (TIRT) Alih Usaha dari Kayu Lapis jadi Angkutan Laut

Tirta Mahakam (TIRT) beralih dari bisnis kayu lapis ke angkutan laut, fokus pada pengangkutan batubara dan bauksit.
Penumpang menjadi latar depan kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Selasa (18/4). Bisnis/Abdurachman
Penumpang menjadi latar depan kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Selasa (18/4). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten industri kayu lapis PT Tirta Mahakam Resources Tbk. (TIRT) mengumumkan rencana untuk mengubah kegiatan usaha utamanya.

Dalam keterbukaan informasi, manajemen TIRT menyebut perusahaan yang bergerak di industri kayu lapis itu akan mengubah bisnis utamanya menjadi industri angkutan laut.

"Perseroan bermaksud untuk melakukan transformasi strategis ke industri angkutan laut, terutama dalam bidang pengangkutan komoditas sumber daya alam terutama berupa Batubara dan Bauksit," tulis manajemen TIRT, dikutip Selasa (19/8/2025).

Dalam rangka mendukung perubahan tersebut, perseroan akan membeli aset kapal sebanyak 20 unit yang terdiri dari masing-masing 10 set armada kapal tunda (tugboat) dan kapal tongkang (barge). 

Adapun, nilai transaksi untuk membeli kapal-kapal tersebut secara total Rp162,09 miliar.

Rencananya perseroan akan mendapatkan pendanaan untuk membeli kapal dari fasilitas pinjaman yang diberikan pengendali TIRT yaitu PT Harita Jayaraya sebesar-besarnya Rp200 miliar.

Fasilitas pinjaman itu akan digunakan untuk pembelian aset kapal sebesar-besarnya Rp180 miliar dan modal kerja sebesar-besarnya Rp20 miliar.

TIRT akan membeli kapal dari pihak berelasi yaitu 11 unit dari PT Lima Srikandi Jaya, tiga unit dari PT Mitra Kemakmuran Line, dan enam unit dari PT Antar Sarana Rekasa.

"Perseroan berencana untuk melakukan perubahan kegiatan usaha utama dengan mengganti seluruh kegiatan usaha yang sudah dijalankan yaitu di bidang industri dan penjualan kayu lapis dan produk-produk kayu sejenis menjadi kegiatan usaha yang baru yaitu kegiatan usaha di bidang industri angkutan laut dalam negeri untuk barang umum dan barang khusus (KBLI 50131 dan KBLI 50133) serta aktivitas penunjang pertambangan dan penggalian lainnya (KBLI 09900)," tulis manajemen TIRT

Adapun, rencana perubahan usaha ini akan meminta restu dari para pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang direncanakan pada 25 September 2025.

TIRT menyebut alasan perubahan bisnis ini karena bisnis kayu lapis tidak lagi memberikan prospek usaha yang menjanjikan. Hal ini diambil untuk menjaga kelangsungan usaha dan memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham.

Lagi pula, grup perseroan disebut sudah berpengalaman di bidang pelayaran selama lebih dari 15 tahun dan dapat mendukung transformasi bisnis perseroan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro