Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melemah setelah ditutup pada level tertinggi dalam 8 bulan terakhir, menyusul laporan industri yang menunjukkan cadangan minyak di Amerika Serikat (AS) naik pekan lalu.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (25/11/2020), harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari 2021 turun 0,2 persen ke level US$44,80 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 07.40 WIB.
WTI sebelumnya ditutup melonjak 4,3 persen ke US$44,91 pada perdagangan Selasa (24/11), level tertinggi sejak 5 Maret 2020.
Sementara itu, harga minyak Brent ditutup menguat 3,9 persen ke level US$47,86 pada hari Selasa di bursa ICE Futures Europe.
WTI melemah setelah American Petroleum Institute melaporkan persediaan minyak mentah membengkak 3,8 juta barel. Ini akan menjadi kenaikan cadangan minggu ketiga berturut-turut jika dikonfirmasi oleh data pemerintah yang akan dirilis Rabu.
Minyak mentah sebelumnya melonjak pada hari Selasa, mengikuti reli pasar yang didorong oleh dimulainya proses transisi pemerintahan formal ke Presiden terpilih AS Joe Biden.
Proses tersebut memberi investor lebih banyak kepastian tentang situasi politik di Negeri Paman Sam. Sentimen ini juga mendorong indeks S&P 500 ke level tertinggi sepanjang masa.
Minyak mentah telah melonjak sekitar 25 persen sepanjang bulan ini di tengah hasil uji yang menggembirakan terhadap tiga kandidat vaksin Covid-19. Harapan bahwa aliansi OPEC+ akan menunda penambahan pasokan juga telah mendorong harga, bahkan ketika permintaan berkurang.
Menjadi sentimen negatif jangka pendek lainnya, API juga melaporkan cadangan bensin AS juga naik minggu lalu sebesar 1,3 juta barel. Namun, penyulingan dan cadangan di pusat penyimpanan di Cushing turun.
Stok minyak mentah diperkirakan naik 225.000 barel pekan lalu, menurut median estimasi dalam survei Bloomberg sebelum data resmi dari Energy Information Administration (EIA) dirilis.
Meskipun harga minyak naik karena pengembangan vaksin, efek pandemi masih dirasakan oleh industri penyulingan. Total SE mengatakan akan menghentikan kilang Donges di Prancis selama beberapa bulan karena saat profitabilitas yang rendah menyusul lemahnya permintaan. Beberapa kilang di AS juga ditutup karena jatuhnya permintaan bahan bakar.