Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen emiten properti, PT Pollux Properti Indonesia Tbk. memberikan tanggapan terkait volatilitas harga saham hingga akhirnya disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI)
Direktur Pollux Properti Indonesia Donisius Adi mengatakan bahwa lonjakan harga saham perseroan disebabkan oleh ekspektasi positif dari pasar terhadap pencapaian kinerja perseroan pada 2020.
“Kenaikan harga saham lebih didasarkan pada ekspektasi pasar terhadap performa perseroan tahun ini seperti penyelesaian tiga proyek besar yaitu, Chadstone di Cikarang, Meisterstadt di Batam, dan World Capital Tower di Jakarta, serta beberapa aksi korporasi yang dilakukan oleh perseroan,” ujar Doni saat paparan publik insidentil secara daring, Senin (28/9/2020).
Adapun, total luas ketiga proyek yang rampung pada 2020 itu mencapai 750.000 meter persegi, dengan perincian 300.000 meter persegi di Chadstone Cikarang, 300.000 meter persegi di Meisterstadt Batam, dan 150.000 meter persegi di Jakarta.
Sementara itu, emiten berkode efek POLL itu mengaku juga melakukan penambahan kepemilikan terhadap beberapa anak usaha perseroan, seperti PT Pollux Aditama Kencana (PAK) yang merupakan pengembang proyek Chadstone dan PT Duta Megah Laksana (DML) yang merupakan pengembang proyek kondotel Amarsvati di Lombok.
POLL menambah porsi kepemilikan di PT PAK dari semula sebesar 32,2 persen menjadi 99,9 persen, sedangkan di PT DML kepemilikan yang semula sebesar 50 persen menjadi 99,9 persen.
Baca Juga
Penambahan porsi kepemilikan itu diyakini akan memberikan kontribusi tambahan pendapatan dari penjualan apartemen dan recurring income melalui hotel dan sewa mall sehingga dapat mempertebal arus kas perseroan.
Selain itu, POLL juga berencana untuk melepaskan kepemilikan sebesar 60 persen di PT Pollux Kemang superblok (PT PKS) kepada investor strategis pada akhir tahun ini.
Doni menjelaskan aksi penambahan kepemilikan hingga divestasi tersebut merupakan salah satu upaya perseroan untuk fokus pada pengembangan proyek properti yang terintegrasi.
Untuk diketahui, harga saham POLL telah melonjak tajam 179,61 persen dalam satu bulan terakhir, sedangkan sepanjang tahun berjalan 2020 saham terkoreksi 8,56 persen.
Akibat lonjakan tersebut,Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M. Panjaitan melakukan suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham POLL.
"Penghentian sementara perdagangan Saham POLL tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di Saham POLL," tulis Lidia dalam keterangan resminya.