Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham terpantau mengalami kenaikan harga saham yang luar biasa sepanjang tahun berjalan, salah satunya adalah saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) yang melesat 1.560 persen. Meski demikian terdapat beberapa saham yang terjun bebas sepanjang tahun seperti PT Trimuda Nuansa Citra Tbk. (TNCA) yang rontok 87,53 persen sepanjang tahun ini. Berikut daftar saham paling cuan dan paling boncos sepanjang tahun berjalan berdasarkan data Bloomberg per 26 Desember 2022.
Posisi pertama saham paling cuan ditempati PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) yang berhasil melesat 1.560 persen secara tahunan ke posisi Rp1.660 per saham. ADMR yang baru melantai pada 6 Januari 2022 dengan harga Rp 100 tersebut bahkan didapuk sebagai emiten dengan return tertinggi di dunia.
Kemudian PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang mengalami kenaikan saham sebesar 756,67 persen ke posisi Rp20.575 per saham sejak awal tahun atau year to date (YtD). Kenaikan signifikan ini membawa sang pemilik BYAN, Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya nomor satu mengalahkan Hartono Bersaudara.
PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. (PANI) yang sukses terbang 711,87 persen dan mantap di posisi Rp995 per saham. PANI juga terpantau menjadi emiten yang paling banyak meraup dana rights issue yaitu mencapai Rp6,56 triliun.
PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) yang naik 429,80 persen ke posisi Rp945 per saham. Diketahui RAJA merupakan emiten milik Happy Hapsoro, suami Puan Maharani yang dalam beberapa tahun terakhir melakukan investasi dalam busis compressed natural gas (CNG), water treatment plant, dan LPG Facility Terminal.
PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk. (KRYA) yang berhasil naik sebesar 340 persen ke posisi Rp550 per lembar saham. kinerja saham yang meningkat tersebut juga menjadikan KRYA sebagai emiten dengan IPO tercuan, dimana pada saat masa penawaran, KRYA mematok harga Rp125 untuk setiap lembarnya.
Baca Juga
Selanjutnya PT RMK Energy Tbk. (RMKE), emiten ini berhasil mencatatkan kinerja saham dengan baik yaitu meningkat 321,17 persen ke posisi Rp935 per saham. Saat ini, RMKE melalui anak usahanya bekerjasama dengan PTBA untuk mengangkut 2,5 juta ton batu bara.
Kemudian PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) dimana sahamnya naik 269,31 persen ke posisi Rp680 per lembar saham. Diketahui pula SMMT telah membagika dividen pada 13 Desember lalu sebesar Rp15 per lembar atau total Rp47,25 miliar.
PT Jaya Swarasa Agung Tbk. (TAYS) yang mantap berada di posisi Rp610 per lembar saham atau naik 242,70 persen. terpantau saham TAYS beberapa kali disuspensi BEI akibat bergerakan saham yang tidak wajar.
PT Astrindo Nusantara Infrastructur Tbk. (BIPI) yang berada di posisi Rp165 per lembar saham atau meningkat 230 persen. Aksi korporasi terakhir yang dilakukan BIPI adalah mengakuisisi PTT Mining Limited yang memiliki konsensi tambang batu bara berkualitas tinggi.
Terakhir ada PT Eterindo Wahanatama Tbk. (ETWA) yang berada di posisi Rp204 per lembar atau naik 229,03 persen. Saham ETWA juga terpantau beberapa kali disuspensi BEI akibat kenaiakn saham yang tidak wajar.
Kemudian beberapa saham berdasarkan data Bloomberg menjadi saham paling merugi dengan penurunan kinerja saham yang tajam, berikut daftar saham top losers sepanjang tahun.
PT Trimuda Nuansa Citra Tbk. (TNCA) anjlok sebesar 87,53 persen ke posisi Rp310 per lembar saham. Perdagangan hari ini pun saham TNCA turun 0,62 persen.
Kemudian saham PT Pollux Properties Indonesia Tbk. (POLL) yang turu sebesar 84,70 persen ke posisi Rp189 per lembar saham. Emiten berkode saham POLL ini sempat melakukan pengalihan selurun saham anak usahanya keata PT Molly Sentosa Indonesia guna mendongkrak kinerja keuangannya.
PT Damai Sejahtera Abadi Tbk. (UFOE) yang berada di posisi Rp254 per saham atau turun sebesar 84,37 persen. Emiten berkode saham UFOE tersebut terlihat beberapa kali menambah aset nya dengan membeli tanah dan bangunan, salah satunya tanah berlokasi di Madiun, Jawa Timur.
PT Hensel Davest Indonesia Tbk. (HDIT) yang boncos 84,12 persen ke posisi Rp54. Disusul PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. (KJEN) yang juga amblas ke level Rp183 per saham atau turun 83,37 persen.
Selanjutnya emiten yang membuat investornya menangis merugi adalah PT First Media Tbk. (KBLV) yang turun sebsar 82,46 persen ke posisi Rp100 per lembar. Kemudian PT Tri Banyan Tirta Tbk. (ALTO) yang tururn menjadi saham Rp50 alias gocap dengan penurunan 82,14 persen. Saham ini dikabarkan dibeli oleh anak usaha TOWR.
Kemudian PT Batulicin Nusantara MaritimTbk. (BESS) yang turun sebesar Rp172 atau 80,34 persen. Menyusul saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX) dan PT Indo Komoditi Korpora Tbk. (INCF) yang masing masing turun sebesar 79,53 persen ke posisi Rp174 dan 79,35 persen ke posisi Rp57 per lembar saham.
Top Gainers Year to Date
Kode Emiten | Nama Emiten | % change | Harga |
ADMR | PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. | 1.560 % | 1.660 |
BYAN | PT Bayan Resoaurces Tbk. | 756,67 % | 20.575 |
PANI | PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. | 711,87 % | 995 |
RAJA | PT Rukun Raharja Tbk. | 429,80 % | 945 |
KRYA | PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk. | 340,00 % | 550 |
RMKE | PT RMK Energy Tbk. | 321,17 % | 935 |
SMMT | PT Golden Eagle Energy Tbk. | 269,31 % | 680 |
TAYS | PT Jaya Swarasa Agung Tbk. | 242,70 % | 610 |
BIPI | PT Astrindo usantara Infrastruktur Tbk. | 230,00 % | 165 |
ETWA | PT Eterindo Wahanatama Tbk. | 229,03 % | 204 |
Top Losers Year to Date
Kode Emiten | Nama Emiten | % change | Harga |
TNCA | PT Trimuda Nuansa Citra Tbk. | (87,53)% | 318 |
POLL | PT Pollux Properties Indonesia Tbk. | (84,70)% | 189 |
UFOE | PT Damai Sejahtera Abadi Tbk. | (84,37)% | 254 |
HDIT | PT Hensel Davest Indonesia Tbk. | (84,12)% | 54 |
KJEN | PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. | (83,36)% | 183 |
KBLV | PT First Media Tbk. | (82,46)% | 100 |
ALTO | PT Tri Banyan Tirta Tbk. | (82,14)% | 50 |
BESS | PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk. | (80,34)% | 172 |
APEX | PT Apexindo Pratama Duta Tbk. | (79,53)% | 174 |
INCF | PT Indo Komoditi Korpora Tbk. | (79,35)% | 57 |