Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah dibuka menguat bersama mayoritas mata uang Asia lainnya pada perdagangan Selasa (15/9/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.23 WIB rupiah menguat 0,24 persen atau 35 poin menjadi Rp14.845 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS koreksi 0,06 persen ke level 92,995.
Pada penutupan perdagangan Senin (14/9/2020) rupiah parkir di level Rp14.880 per dolar AS, menguat tipis 0,067 persen atau 10 poin. Nilai tukar rupiah berhasil menguat bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.
Padahal, pada pekan lalu rupiah terancam kembali turun ke level Rp15.000 per dolar AS. Pada penutupan perdagangan Jumat (11/9/2020) rupiah parkir di level 35 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.890 per dolar AS. Posisi tersebut merupakan yang terlemah sejak 12 Mei 2020 sebesar Rp14.905 per dolar AS.
Ahli Strategi Pasar IG Asia di Singapura Jingyi Pan mengatakan bahwa mata uang negara berkembang di Asia, termasuk rupiah, berhasil menguat bersamaan dengan pasar ekuitas regional seiring dengan optimisme pasar terkait vaksin Covid-19.
Hal itu telah mendorong minat investor untuk kembali berpihak kepada aset-aset berisiko. Adapun, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,3 persen ke level 93,054.
Baca Juga
“Sementara fluktuasi pasar AS tetap menjadi faktor utama dalam mendorong pergerakan nilai tukar di Asia, perkembangan vaksin, dan perbedaan perkembangan kasus positif Covid-19 juga memainkan peran penting,” ujar Pan seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (14/9/2020).
Selain itu, pasar juga tengah menantikan keputusan Federal Reserve pada pekan ini terkait kebijakan moneternya untuk menghadapi ancaman perlambatan ekonomi AS.
Sementara itu, pelaku pasar akan memantau rilis BPS soal data ekspor-impor Indonesia periode Agustus 2020. Sentimen neraca perdagangan dapat memengaruhi rupiah.