Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, 2 September 2020

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan bergerak di rentang Rp14.550 hingga Rp14.620 pada perdagangan hari ini, Rabu (2/9/2020).
Karyawati menunjukan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah melemah secara signifikan pada perdagangan hari ini, Rabu (2/9/2020) di tengah tren penguatan dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama dunia.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup melemah 172,5 poin atau 1,18 persen ke posisi Rp14.745 per dolar AS. Indeks dolar terpantau menguat 0,25 persen ke posisi 92,5730.

Rupiah dibuka di posisi Rp14.605, melemah 30 poin dibandingkan dengan posisi penutupan sehari sebelumnya. Sepanjang perdagangan, rupiah bergerak di rentang Rp14.605 s.d Rp14.815 per dolar AS.

Sementara itu, mayoritas mata uang Asia juga melemah terhadap dolar ;  mulai dari ringgit Malaysia, won Korea, baht Thailand, dan dolar Taiwan. Sedihnya, rupiah memimpin pelemahan mata uang Asia karena mencetak koreksi paling dalam.

Sebelumnya, Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah diperkirakan akan bergerak di rentang Rp14.550 hingga Rp14.620 dan ditutup melemah tipis pada perdagangan hari ini.

Dia mengungkapkan,  sebetulnya rupiah mendapat angin segar dari tren pelemahan dolar. Mata uang negeri Paman Sam itu tengah mendapat tekanan seiring dengan arah kebijakan moneter The Federal Reserve membiarkan tingkat suku bunga rendah dalam waktu lama.

Namun, Pelaku pasar khawatir dengan peningkatan ketegangan antara AS dan China, dipicu dialog ekonomi bilateral dengan Taiwan. 

“Ini sebuah langkah yang pasti akan membuat marah Beijing, karena China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri,” ujar Ibrahim melalui keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Selasa (9/2/2020).

Terlepas dari itu, indeks dolar AS menguat tajam, seolah balas dendam setelah pekan lalu turun ke level terendah dalam dua tahun terakhir. Dolar menguat salah satunya karena sentimen data manufaktur.

Data Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan indeks manufaktur meningkat menjadi 56 pada Agustus, naik dari posisi Juli sebesar 54,2 pada Juli. Angka itu menunjukkan ekspansi tercepat dalam hampir dua tahun.

15:15 WIB
Pukul 15.00 WIB : Rupiah ditutup melemah 172,5 poin

Pukul 15.00 WIB : Rupiah ditutup melemah 172,5 poin atau 1,18 persen ke posisi Rp14.745 per dolar AS. Indeks dolar terpantau menguat 0,25 persen ke posisi 92,5730

13:52 WIB
Pukul 13.30 WIB : Rupiah masih melemah

Pukul 13.30 WIB : Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berada di jalur merah dengan pelemahan 189 poin atau 1,3 persen.

Indeks dolar AS menguat 0,10 persen ke posisi 92,4330 pada pukul 13.31 WIB.

11:12 WIB
Pukul 11.07 WIB : Rupiah masih tertekan, turun 232 poin

Pukul 11.07 WIB : Rupiah masih tertekan, turun 232 poin atau 1,6 persen ke posisi Rp14.875 per dolar AS. Indeks dolar terpantau menguat 0,07 persen ke posisi 92,4020

10:03 WIB
Pukul 09.53 : Rupiah tembus Rp14.800

Pukul 09.53 : Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS tembus Rp14.805, melemah 232,5 poin atau 1,60 persen. Sementara itu indeks dolar terpantau masih naik 0,05 persen ke posisi 92,3860

09:30 WIB
Pukul 09.23 WIB : Rupiah makin tertekan! Turun 1,15 persen

Pukul 09.23 WIB : Rupiah makin tertekan, turun 167,5 poin atau 1,15 persen ke posisi Rp14.740 per dolar AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper