Bisnis.com, JAKARTA — Emiten menara telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 15 persen sampai akhir 2020.
Wakil Direktur Utama TOWR Adam Ghifari mengatakan untuk tahun ini manajemen perseroan memasang target pendapatan Rp7,3—7,5 triliun atau tumbuh sekitar 14—15 persen year on year (yoy) dari pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp6,45 triliun.
Kontributor utama pendapatan Sarana Menara Nusantara masih dari bisnis sewa menara dan fiber optik, ditambah dengan pendapatan dari sejumlah menara baru yang telah diakuisisi perseroan pada awal tahun.
“Diperkirakan dua pertiga kontribusinya berasal dari bisnis organik yaitu menara dan fiber, sisanya yaitu sekitar 1/3 dari menara yang diakuisisi,” tutur Adam, Rabu (5/8/2020)
Per 30 Juni, perseroan telah menyelesaikan proses akuisisi 1.640 menara dari PT XL Axiata Tbk. (EXCL). Kedua perseroan juga masih dalam proses pengalihan sisa 30 menara yang waktunya diperpanjang hingga 30 September 2020.
Adapun, dalam periode yang sama, jumlah titik atau lokasi persewaan menara perseroan dan entitas anaknya adalah 38.122 titik, bertambah dibandingkan jumlah titik per 31 Desember 2019 yang sebanyak 33.346 titik.
Baca Juga
Adam juga menjelaskan sepanjang paruh pertama 2020 serapan capital expenditure (capex) perseroan telah mencapai Rp3,74 triliun dari total Rp5,7 triliun yang dianggarkan atau 65,61 persen.
“Itu termasuk capex untuk akuisisi menara dari XL Axiata sebesar Rp 2,5 triliun,” ungkapnya.
Sepanjang semester I/2020 perseroan telah menambah 4.776 titik tower leases (sewa menara) serta sambungan serat optik sepanjang 6.600 kilometer.
“Hal ini yang mendorong pertumbuhan revenue, EBITDA, laba bersih 2Q20 yang masing-masing mencapai 20,6 persen, 25,1 persen dan 51 persen yoy,” imbuh Adam.
Hingga akhir tahun nanti perseroan masih menganggarkan sekitar Rp2 triliun untuk belanja modal. Adam penyebut alokasi penggunaannya masih tergantung pada kebutuhan operator, antara penambahan tower baru atau kolokasi.
“Bisa jadi tahun ini penambahan leases itu datang dari lebih banyak colocation daripada penambahan tower baru sehingga pengeluaran capex lebih sedikit,” tutupnya.