Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah konstituen Indeks Bisnis-27 mampu mencetak return positif hingga di atas 50 persen sepanjang kuartal II/2020. Pembukaan kembali perekonomian siap menjadi bahan bakar laju emiten penghuni lainnya kuartal III/2020.
Berdasarkan data Bloomberg, Bisnis-27 menguat 7,29 persen ke level 433,45 pada kuartal II/2020. Kenaikan itu masih mengejar laju indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menguat 8,07 persen sepanjang periode yang sama.
Bisnis-27 berisi 27 anggota konstituen yang mewakili seluruh sektor saham di pasar modal Indonesia. Evaluasi anggota indeks itu dilakukan setiap enam bulan sekali atau dua kali dalam setahun.
Penyusunan Bisnis-27 ini menggunakan metodologi market value weighted index dengan mempertimbangkan asessment pada aspek fundamental untuk mengukur kinerja perusahaan, teknikal pada data perdagangan secara historis, dan aspek akuntabilitas konstituen yang berdasarkan pada good corporate governance.
Bloomberg mencatat PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) menjadi jawara kenaikan harga saham di jajaran konstituen Bisnis-27 sepanjang kuartal II/2020. Perusahaan tol milik negara itu melaju bebas hambatan dengan menguat 73,87 persen ke level Rp4.400 pada April 2020—Juni 2020.
PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) mengekor di urutan kedua jajaran top gainers Bisnis-27. Emiten infrastruktur telekomunikasi itu menguat 54,37 persen ke level Rp1.020.
Baca Juga
PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) juga tidak ketinggalan dengan menguat 53,67 persen ke level Rp1.135 sepanjang kuartal II/2020. Di bawahnya, emiten kertas Grup Sinarmas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. mengekor dengan penguatan 49 persen ke level Rp5.975.
Adapun, EXCL, PWON, TKIM, ASII, SMGR, dan KLBF menempati urutan selanjutnya dalam jajaran top gainers konstituen Bisnis-27. Pergerakan enam emiten itu masing-masing menguat 35,06 persen, 29,07 persen, 27,07 persen, 26,77 persen, dan 23,41 persen.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan kinerja Bisnis-27 cukup mengimbangi IHSG sepanjang kuartal II/2020. Menurutnya, indeks itu dapat dijadikan salah satu alat untuk penataan portofolio investasi.
Prospek pergerakan Bisnis-27 ke depan akan tergantung kepada dua sentimen. Pertama, data infeksi Covid-19 yang kini semakin mengalami peningkatan baik secara global maupun domestik.
Kedua, investor saat ini sudah memproyeksikan data kinerja keuangan kuartal II/2020 yang cenderung akan buruk. Akan tetapi, ada harapan membaiknya data ekonomi dan laba periode selanjutnya atau dalam periode new normal.
“Berkaca dari pengalaman pada 2008 saat terjadinya global financial crisis di mana pertumbuhan ekonomi menurun tajam secara global tetapi penurunan tersebut hanya berlangsung selama dua kuartal dan kemudian kembali membaik dan hasilnya pasar modal kembali mengalami reli yang panjang,” paparnya kepada Bisnis, Selasa (7/7/2020).
Frankie menjagokan dua saham konstituen Bisnis-27 untuk kuartal III/2020. Pilihan pertama yakni saham ASII dengan target harga Rp5.600.
Dia menyebut ASII sebagai perusahaan otomotitf dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. Perseroan diyakini akan menerima peningkatan permintaan pada Juni 2020 atau saat ekonomi kembali dibuka.
Selanjutnya, dia merekomendasikan BBNI dengan target harga Rp5.100. Perbankan BUMN itu menurutnya menjadi bank terbesar ke-4 di Indonesia dengan valuasi termurah dibandingkan dengan empat perbankan jumbo lainnya.
Sementara itu, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai emiten seperti EXCL dan TOWR tergolong defensif dan tidak terlalu terdampak Covid-19. Dengan demikian, pemulihan harga saham bisa lebih cepat ketika sell off berakhir pada Maret 2020.
Di sisi lain, Hendriko menilai saham seperti ASII dan JSMR juga diperdagangkan dengan valuasi murah. Oleh karena itu, pemulihan harga cukup signifikan setelah kejatuhan yang cukup dalam pada Maret 2020.
Dia menyebut KLBF dari sektor layanan kesehatan mendapat sentimen positif dari penyebaran Covid-19. Pasalnya, masyarakat kini lebih peduli terhadap kesehatan.
Untuk PWON, Hendriko menilai perseroan memiliki potensi peningkatan akibat mulai dimulainya kembali sejumlah aktivitas perekonomian. Perseroan merupakan emiten properti yang memiliki recurring income cukup besar dari sewa menyewa.
Secara terpisah, Direktur CSA Institute Aria Santoso mengatakan prospek Bisnis-27 akan membaik karena pemulihan bertahap di berbagai bidang bisnis. Pihaknya merekomendasikan saham TKIM, ASII, dan TOWR untuk penguatan lanjutan.