Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Kimia Farma (KAEF) dan Indofarma (INAF) Melesat Lebih dari 15 Persen, Ada Apa Ya?

Saham Kimia Farma dan Indofarma melesat lebih dari 15 persen di awal perdagangan hari ini, Selasa (21/07/2020).
Pabrik PT Indofarma Tbk. Pada 2019, perusahaan farmasi milik negara itu berhasil mencetak laba setelah tiga tahun menderita kerugian./indofarma.id
Pabrik PT Indofarma Tbk. Pada 2019, perusahaan farmasi milik negara itu berhasil mencetak laba setelah tiga tahun menderita kerugian./indofarma.id

Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham BUMN farmasi, yaitu PT Kimia Farma Tbk. dan PT Indofarma Tbk. melesat di awal perdagangan Selasa (21/7/2020). Kenaikan saham kedua emiten tersebut tidak terpaut jauh dengan kabar terkait perkembangan vaksin Covid-19 di dalam negeri.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham Kimia Farma dan Indofarma menjadi top mover hingga 10 menit perdagangan. Saham Kimia Farma naik 16,73 persen ke posisi 1.610 sedangkan saham Indofarma maleat 19,50 persen menjadi 1.445. 

Nilai transaksi perdagangan saham berkode KAEF mencapai 90,8 miliar sedangkan saham berkode INAF sebanyak 40,2 miliar. Volume perdagangan KAEF mencapai 61,5 juta lembar sedangkan saham INAF 30,6 juta lembar.

Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) juga terpantau menguat 0,55 persen ke posisi 5.078. Sebanyak 205 saham menguat sedangkan 107 saham lain melemah. Ada jgua 129 saham terpantau stagnan.

Kenaikan harga saham KAEF dan INAF tidak terpaut jauh dari kabar perkembangan vaksin Covid-19 di dalam negeri. KAEF dan INAF digadang-gadang menjadi distributor vaksin yang dibuat oleh holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero). 

Bio Farma tengah bekerja sama dengan Sinovac Biotech Ltd untuk pengembangan vaksin Covid-19. Rencananya, uji klinis fase tiga akan dilakukan induk Holding BUMN Farmasi itu pada Juli 2020.

Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengungkapkan kerja sama pengembangan vaksin dilakukan oleh Bio Farma dan Sinovac. Bio Farma menurutnya memiliki fokus di bidang produksi vaksin.

“Kami itu nantinya bertugas distribusi jadi Bio Farma yang membuat vaksin,” ujarnya di Jakarta, Senin (20/7/2020).

Arief mengungkapkan distribusi akan dilakukan emiten berkode saham INAF itu bersama anak usaha holding lainnya, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF). Selama ini, pembagian distribusi oleh keduanya dilakukan dengan besaran porsi 50:50.

“Selama ini vaksin Bio Farma distribusinya melalui INAF dan KAEF,” jelasnya.

Dia memperkirakan produksi vaksin Covid-19 paling cepat dilakukan pada kuartal I/2021. Apabila produksi terealisasi maka distribusi akan mulai dilakukan pada bulan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper